Kemendag Targetkan Seribu Pegawai Ber-TOEFL 600

Prakarsa Menteri Perdagangan menerapkan standar keahlian bahasa Inggris dengan skor TOEFL lebih dari 600 memancing berbagai tanggapan. Namun, kementerian ini optimistis bisa membuat lebih dari 1.000 pegawai mencapai target tersebut tahun depan.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Jan 2012, 06:35 WIB

Liputan6.com, Jakarta: Penguasaan bahasa asing tak pelak saat ini menjadi salah satu kunci sukses. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan pun mencetuskan program agar pegawai di lingkungan kementeriannya wajib memiliki skor ujian kecakapan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Atau Test of English as a Foreign Language (TOEFL) lebih dari 600. Skor cukup tinggi yang harus dicapai.

Saat ditemui SCTV di Jakarta, baru-baru ini, pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai tak semua pegawai Kementerian Perdagangan atau Kemendag harus memiliki skor TOEFL 600. Apalagi, biaya pelatihan dan ujiannya tidak sedikit. "Saran saya, eselon III ke atas saja yang memang mereka akan menangani perundingan-perundingan multilateral dan bilateral, sebelum level dirjen dan menteri sign," ucap Agus.

Pihak Kemendag sendiri mengaku tak semua pegawai harus memiliki skor TOEFL setinggi itu. Untuk itu, anggaran pelatihan pun telah disiapkan. "Untuk 1.200 orang selama 12 bulan training itu kita menyediakan Rp 6 miliar," ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurti.

Program ini sendiri pernah dilakukan sebelumnya terhadap pegawai Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), saat Gita masih menjabat Kepala BKPM. Sebanyak 258 dari 580 pegawai BKPM mampu mencapai skor TOEFL 600, tentunya setelah menjalani pelatihan terlebih dulu.(ANS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya