Jadi Pembicara di Liverpool, Guardiola Ungkap Ambisi yang Belum Kesampaian

Pep Guardiola menganggap Liga Inggris sebagai kompetisi yang paling sulit.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 22 Nov 2018, 21:15 WIB
Striker Manchester City, Sergio Aguero saat digantikan pelatih Pep Guardiola saat bertanding melawan MU pada lanjutan Liga Inggrid di stadion Etihad, Manchester (11/11). Aguero tampil beda dengan gaya rambut di cat pirang. (AP Photo/Dave Thompson)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai pelatih, apa yang belum diraih oleh Pep Guardiola? Musim lalu, pelatih asal Spanyol tersebut berhasil menghadirkan gelar juara Premier Legaue bagi Manchester City dengan rekor 100 poin.

Sebelumnya, Guardiola juga membawa Bayern Muenchen merebut tiga gelar juara Bundelsiga secara beruntun, mulai musim 2013/14, 2014/15, hingga 2015/16.  

Namun masa keemasan Guardiola tentu saja saat menukangi Barcelona di era 2008-2012. Selama kurun waktu itu, Guardiola membawa Barca tak hanya berjaya di liga domestik, tapi Eropa juga. Tiga gelar La Liga dan dua gelar Liga Champions jadi bukti kehebatan pria 47 tahun itu.

Dengan deratan prestasi ini, Guardiola ternyata masih menyimpan ambisi lain. Hal itu diungkakannya saat diundang sebagai pembicara utama pada Peers Annual Lecture Departemen Bahasa dan Budaya Modern Universitas Liverpool, Rabu (21/11/2018). 

"Jadi ya cepat atau lambat itu akan terjadi, jika saya punya kesempatan dan beberapa tim nasional ingin datang dan mengetuk-ngetuk (pintu saya). Kita lihat saja," kata Guardiola. 

"Saya ingin menjadi manajer di tim nasional," kata Guardiola saat ditanya mengenai cita-cita yang belum kesampaian oleh para peserta kuliah seperti dilansir Independent. 

 


Liga Inggris Paling Sulit

Pep Guardiola (AFP)

Kehadiran Guardiola pada acara tersebut telah menarik minat para peserta untuk bertanya lebih jauh. Mulai dari kunci suksesnya saat menukangi Barcelona hingga tanggapannya mengenai Liga Inggris. Dengan pengalaman yang dimiliki, Guardiola pun menjawabnya. 

"Itu adalah yang paling sulit, untuk jumlah pertandingan, cuaca, dan wasit yang selalu berkata "ayo main, ayo main', dan para pesaing, sangat banyak. Itu satu-satunya negara di mana  hanya lima atau enam tim dapat memenangkan Premier League," bebernya. 

Guardiola sendiri memulai petualangannya di Liga Inggris sejak 2016 lalu. Namun pelatih kelahiran Santpedor itu baru bisa menghadirkan trofi bagi The Citizens setahun setelahnya. 

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya