Liputan6.com, Jakarta - Tersangka pembunuhan satu keluarga, Haris Simamora sempat menyembunyikan identitasnya saat akan ditangkap di kaki Gunung Guntur Garut, Jawa Barat. Dia mengelak sebagai pembunuh Diperum Nainggolan dan keluarga. Bahkan, dia mengaku bernama Sandi.
"Jadi waktu kita di lokasi, kita tanya dia, posisinya lagi tidur. Kita bangunkan dengan cara memukul pelan bagian tubuhnya menanyakan namanya," kata Kanit V Subdit Resmob Polda Metro Jaya Kompol Ridwan Soplanit, di kaki Gunung Guntur Garut, Jawa Barat, Kamis 22 November 2018 malam.
Advertisement
Saat terbangun itulah tersangka pembunuhan satu keluarga itu mengaku bernama Sandi. "Jadi pertama kalau tersangka bangun bilang kalau namanya Sandi, lalu tidur lagi," lanjut dia.
Tak percaya begitu saja, tim Jajaran Subdit Resmob Polda Metro kembali membangunkannya dengan cara yang humanis. "Kedua kalinya kita bangunkan lagi, tetap mengaku kalau dia Sandi," ujar Ridwan.
Akhirnya, polisi menanyakan kepada masyarakat yang saat itu ingin melakukan pendakian ke Gunung Guntur. Kebetulan, kala itu, ada beberapa calon pendaki.
"Kebetulan di dekatnya ada 4 pria dan 2 wanita yang ingin naik gunung. Mbak, mas, tahu tidak pria ini dari mana? Lalu ada yang jawab kalau dia dari Bekasi. Nah, ini dia yang kita cari. Kita dari Polda Metro Jaya, kita lagi cari ini orang, terima kasih ya infonya," tutur Ridwan.
Haris lalu digiring ke Polda Metro Jaya. Namun, selama pemeriksaan, HS tetap saja tak mengaku kalau dia membunuh satu keluarga di Bekasi.
"Sudah ditangkap ini dia masih kagak mau ngaku, tapi gelagatnya mencurigakan, dan akhirnya dia baru mengaku kalau dia adalah pelakunya," kata Ridwan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Rekonstruksi dari Bekasi ke Garut
Jajaran Subdit Resmob Polda Metro Jaya selesai melakukan rekonstruksi pembunuhan satu keluarga Diperum Nainggolan di Terminal Guntur, Garut, dan juga kaki Gunung Guntur, Jawa Barat. Dalam rekonstruksi tersebut, empat adegan diperagakan tersangka Haris Simamora.
Kanit V Subdit Resmob Polda Metro Jaya Kompol Ridwan Soplanit menjelaskan, adegan pertama adalah saat tersangka turun dari motor yang mengantarkannya dari terminal. Setelah turun dari motor, dia menuju ke sebuah saung untuk beristirahat.
"Tersangka lalu pergi ke warung pulsa di sekitar lokasi. Dia membeli pulsa ditemani oleh penjaga base camp, Bu Dewi dan Pak Anto," kata Ridwan.
Setelah itu, Haris kembali ke saung bersama para pendaki gunung.
Menurut Ridwan, kaki Gunung Guntur ini merupakan titik terakhir rekonstruksi pembunuhan satu keluarga di Bekasi sebelum tersangka dibawa kembali ke Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, polisi juga menggelar rekonstruksi pembunuhan satu keluarga ini di kediaman korban di Bekasi.
"Total ada 62 adegan yang diperagakan oleh tersangka dalam rekonstruksi tersebut," kata Ridwan.
Reporter: Ronald
Sumber: Merdeka.com
Advertisement