4 Temuan Terbaru KNKT soal Lion Air Jatuh

Para korban Lion Air yang teridentifikasi adalah mereka yang duduk di bagian belakang pesawat.

oleh Maria Flora diperbarui 23 Nov 2018, 08:59 WIB
Petugas Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memeriksa turbin pesawat Lion Air PK-LQP JT610 di posko evakuasi JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (4/11). Mesin tersebut ditemukan di perairan Tanjung Karawang. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan Boeing yang memproduksi Pesawat Lion Air PK-LQP kini menjadi sorotan. Satu per satu, keluarga korban Lion Air yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin, 29 Oktober 2018 menggugat The Boeing Company di Chicago, Amerika melalui firma hukum Ribbeck Law Chartered.

Menurut salah satu kuasa hukum, pihak keluarga tak perlu menunggu hasil laporan akhir investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan gugatan.

"Laporan akhir tidak akan menetapkan kewajiban. Keputusan siapa yang bersalah dalam kecelakaan ini akan ditentukan oleh hakim atau juri di Amerika," tutur Von Ribbeck dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Dia juga menyebut, salah satu penyebab utama terjadinya kecelakaan diduga pesawat Lion Air JT 610 jenis Boeing 737 MAX 8 dalam kondisi rusak saat dioperasikan.

Gugatan lainnya juga datand dari Firma hukum Colson Hicks Eidson dan BartlettChen LLC serta Legisperitus Lawyers. Namun, mereka memilih menunggu hasil investigasi terakhir dari KNKT terlebih dahulu.

Lalu, fakta apa saja yang belakangan berhasil diungkap KNKT soal kondisi korban dan pesawat Lion Air


1. Korban Banyak Teridentifikasi Duduk di Belakang

Personil SAR Gabungan membawa kantong jenasah yang diturunkan dari KN SAR Sadewa di Pelabuhan JICT 2, Jakarta, Rabu (31/10). 189 orang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT- 610, Senin (29/10) lalu. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelum peristiwa nahas itu terjadi, Lion Air membawa 189 penumpang berikut awak kabin dengan rute penerbangan Jakarta-Pangkalpinang.

Baru belasan menit pesawat tinggal landas, pilot mengalami hilang kontak dengan petugas Air Traffic Control (ATC) di Bandara Soekarno Hatta. Hingga akhirnya burung besi produksi pabrikan Boeing itu menghantam permukaan laut.

Tak satu pun penumpang selamat dalam kecelakaan tersebut. Satu per satu bagian tubuh korban Lion Air berhasil ditemukan, berikut serpihan badan pesawat, mesin serta FDR black box yang dapat mengungkap penyebab terjadinya tragedi memilukan itu.

Hingga Rabu 21 November 2018, jumlah korban Lion Air PK-LQP yang berhasil teridentifikasi. sebanyak 107 jenazah. Terdiri dari 77 orang laki-laki dan 30 perempuan.

Menurut Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri (Kapusdokes), Brigjen Pol Arthur Tampi, para korban yang teridentifikasi adalah mereka yang duduk di bagian belakang.

Sedangkan korban bagian depan mulai dari cockpit belum bisa teridentifikasi.


2. Pilot dan Kopilot Beda Tindakan

Ilustrasi Pesawat Lion Air (ROSLAN RAHMAN / AFP)

Rencananya KNKT melaporkan hasil investigasi pada 28 November 2018. Saat itu akan dibacakan hasil penyelidikan terhadap FDR black box Lion Air.

Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo sempat mengungkapkan, rekaman dalam Flight Data Recorder (FDR) menunjukkan adanya perbedaan respons antara pilot dan kopilot Lion Air begitu pesawat bergerak.

"Saat pesawat bergerak ada perbedaan antara yang kiri dan kanan (pilot dan kopilot). Pada saat terbang tercatat bahwa ada garis merah, ini bahwa pesawat terjadi stall," jelasnya.

Pada saat kondisi tersebut, pesawat bisa jatuh.

 


3. Mesin Bukan Kendala

Menteri Perhubungan Budi Karya didampingi Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono melihat Black Box atau kotak hitam pesawat Lion Air JT 610 di posko evakuasi JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (1/11). (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Nurcahyo juga menyebut, tidak ada masalah pada mesin pesawat tipe Boeing 737 Max-8 itu dari pembacaan data FDR.

"Dari data mesin yang kita peroleh bahwa antara mesin kiri dalam hal ini parameter berwarna biru dan mesin kanan berwarna merah, hampir semua penunjuk mesin menunjukkan angka yang konsisten. Jadi, kami bisa simpulkan mesin tidak menjadi kendala dalam penerbangan ini," kata Nurcahyo dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Bagaimana sampai akhirnya pesawat jatuh di perairan Karawang? Ini disebabkan oleh perbedaan penunjukan kecepatan antara pilot dan kopilot sejak pesawat tinggal landas.


4. Identifikasi Korban Berakhir 23 November

Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 dikawal petugas melihat barang-barang temuan di Pelabuhan JICT 2, Jakarta, Rabu (31/10). 189 orang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 pada Senin (29/10) lalu. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Rencananya proses identifikasi para korban Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, 29 Oktober 2018 akan selesai pada hari ini, Jumat (23/11/2018).

Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri (Kapusdokes) mengungkapkan, pihaknya hingga kini telah menerima 195 kantung jenazah serta mengidentifikasi 666 bagian tubuh.

Meski nantinya telah dinyatakan selesai, Arthur menegaskan pihaknya akan tetap mengidentifikasi korban jika mendapat kiriman kantung jenazah dari tim pencarian.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya