Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini pelayanan SkyTrain di Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi sorotan. Hal ini dikarenakan masih seringnya kereta layang ini macet, sehingga para pengguna kereta bandara sering kewalahan untuk menuju terminal.
PT Len Industri (Persero) melalui anak usahanya PT Len Railways System (LRS) saat ini menjadi operator kereta layang tersebut. Lalu apa kata mereka mengenai masih seringnya SkyTrain ini macet?
Direktur Utama PT Len Industri Zakky Gamal Yasin mengatakan, sistem SkyTrain di Bandara Soetta ini tengah mengalami pendewasaan.
Baca Juga
Advertisement
"Jadi memang meski sudah operasi kita juga sambil melakukan beberapa perbaikan. Jadi SkyTrain itu butuh pendewasaan. Artinya semakin lama semakin handal," kata Zakky kepada wartawan, Jumat (23/11/2018).
Dicontohkan di luar negeri, proyek kereta, sebelum dioperasikan, biasanya dilakukan pengetesan paling tidak selama 6 bulan. Hal ini yang diakuinya tak dilakukan dalam SkyTrain ini, di mana proses uji coba memiliki waktu yang sempit sebelum akhirnya beroperasi.
Meski demikian, Zakky memperkirakan, pendewasaan sistem ini akan selesai pada akhir 2018. Dengan demikian pada 2019, sistem SkyTrain ini akan handal seperti yang diiginkan.
"Ya mudah-mudahan perbaikan-perbaikan ini akan segera selesai, yang nanti pada 2019 kita harapkan bisa lebih baik sehingga meminimalisir kemacetan. Sistem SkyTrain ini yang paling canggih di Indonesia lho, karena nanti kereta bisa jalan tanpa masinis," terangnya.
Saat ini SkyTrain Bandara Soetta masih memiliki waktu tunggu sekitar 15 menit. Nantinya jika sistem ini sempurna, waktu tungu hanya sekitar 5 menit. Dengan begitu pelayanan di Bandara Soetta akan lebih baik.