Jakarta Banyak yang menyalahkan Bima Sakti atas gagalnya Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2018. Meski begitu, banyak juga yang membela pelatih kelahiran Balikpapan ini atas kiprahnya di Piala AFF 2018.
Langkah Tim Merah Putih dipastikan terhenti setelah tak sanggup mengejar perolehan poin Thailand dan Filipina. Timnas Indonesia masih memiliki nilai tiga, sementara peringkat pertama dan kedua sudah mengoleksi tujuh angka dan hanya menyisakan satu pertandingan terakhir.
Baca Juga
Advertisement
"Pasti yang disalahkan adalah pelatih, meskipun di situ juga ada Kurniawan dan Danurwindo. Tapi kan tidak seperti itu, Bima Sakti ditunjuk oleh PSSI pasti ada pertimbangannya. Hanya, saya rasa Bima cukup tahu diri dengan karier kepelatihannya yang masih minim. Melatih level klub saja juga belum pernah," kata mantan pemain Timnas Indonesia di era 1990-an, Agung Setyabudi, kepada Bola.com, Jumat (23/11/2018).
Anggota komite eksekutif PSSI, AS Sukawijaya, juga berkomentar senada. Sebagai bagian dari PSSI, pria yang akrab disapa Yoyok Sukawi ini membeberkan alasan federasi menunjuk Bima Sakti sebagai suksesor Luis Milla meski berakhir dengan kegagalan.
"Tidak adil kalau menyalahkan coach Bima. PSSI punya dasar untuk menunjuknya yakni karena beliau adalah asisten dari Luis Milla saat melatih Timnas. Artinya Bima yang paling paham sedikit banyak ilmu dari Luis Milla," ujar Yoyok.
"Kalau saya pribadi lebih baik besok Timnas Indonesia cari pelatih yang baru lagi, namun terjangkau dengan kondisi keuangan PSSI. Percuma kalau pelatih bagus tapi kami tidak sanggup membayarnya," ujar dia.
Tanggung Jawab PSSI
Sementara dari kalangan suporter, ketua Pasoepati Solo, Aulia Haryo Suryo, menyebut PSSI lebih pantas bertanggung jawab ketimbang pelatih Bima Sakti. Dia menyebut PSSI yang memilih dan menunjuk Bima Sakti untuk menukangi Timnas senior menggantikan Luis Milla.
"Pihak yang paling bertanggung jawab seharusnya PSSI, bukan Bima Sakti. Dia pelatih yang ditunjuk oleh PSSI sendiri, kemampuan sudah ditunjukkannya dan hasilnya gagal. Bahkan coach Bima sudah menunjukkan kebesaran hati dengan meminta maaf," kata Aulia Haryo kepada Bola.com, Jumat (23/11/2018).
Timnas Indonesia masih menyisakan satu pertandingan terakhir melawan Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (25/11/2018). Namun, pertandingan itu tak berpengaruh lagi karena Skuat Garuda sudah pasti gagal ke semifinal Piala AFF 2018 dipastikan pupus.
Kegagalan Timnas Indonesia lolos dari fase grup mengulangi sejarah kelam serupa di tiga edisi sebelumnya yakni pada 2007, 2012, dan 2014. (Vincentius Atmaja)
Sajian liputan eksklusif Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 bisa pembaca nikmati dengan mengklik tautan ini
Baca Juga
Kurnia Meiga Berpendapat Timnas Indonesia Tak Butuh Naturalisasi Emil Audero Mulyadi, Ini Alasannya
Pengamat: Keberhasilan Timnas Indonesia Mengalahkan Filipina di Piala AFF 2024 Bergantung pada Lini Tengah
Mauro Zijlstra, Penyerang Berdarah Bandung Ini Dikabarkan Akan Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia
Advertisement