Liputan6.com, Jakarta Ejakulasi dini seringkali menjadi mimpi buruk bagi kaum pria. Seorang pria dikatakan menderita ED ketika ia sudah mengalami ejakulasi tak lebih dari dua menit.
Selama ini orang hanya mengenal satu masalah ejakulasi pada pria, yaitu ejakulasi dini. Dalam dunia medis, masalah ejakulasi dibagi dalam 5 golongan berdasarkan waktu dan proses terjadinya ejakulasi.
Advertisement
Melansir laman Indiansutras, statistik menunjukan hampir 88 persen pria menderita penurunan volume ejakulasi. 81 persen dengan masalah kekuatan ejakulasi, 62 persen dengan gangguan ejakulasi yang tertunda dan, 37 persen tanpa ejakulasi.
Nah, gangguan apa sajakah itu? Berikut penjelasannya.
1. Ejakulasi dini
Saat seseorang mengalami ejakulasi kurang dari dua menit, maka ia dikatakan menderita ejakulasi dini. Satu dari tiga orang pria menderita gangguan seks ini.
ED sendiri digolongkan menjadi dua jenis, primer dan sekunder. Primer adalah ketika orang tersebut tidak bisa mengontrol kemampuan ejakulasi saat bercinta. Sedangkan sekunder adalah ketika orang tersebut dapat mengontrol ejakulasinya, namun di kemudian hari ia tak mampu mengonrtrol kembali ejakulasinya.
2. Ejakulasi yang tertunda
Atau dikenal dengan delayed ejaculation. Ini adalah lawan dari ejakulasi dini, ketika seorang pria mengalami kesulitan dalam [ejakulasi](https://www.liputan6.com/tag/ejakulasi ""). Sekitar 3-4 persen pria menderita gangguan seks ini. Solusi untuk masalah ini adalah harus sering melakukan masturbasi usai bercinta.
Saksikan juga video berikut ini:
Tak Bisa Ejakulasi
3. Tak bisa ejakulasi
Pria yang menderita masalah ini mungkin tak bisa ejakulasi sama sekali. Beberapa pria dengan masalah ini hanya bisa gigit jari, karena belum ada penawarnya. Meski begitu, masalah ini sangat jarang ditemukan.
4. Ejakulasi terbalik
Ejakulasi terbalik adalah kondisi di mana air mani mengalami ejakulasi namun masuk ke dalam kandung kemih. Uniknya, air mani akan keluar saat pria membuang air seni.
5. Volume ejakulasi menurun
Seiring bertambahnya usia, beberapa pria akan berada pada fase ini. Di mana volume air mani yang keluar saat ejakulasi mulai menurun daripada biasanya.
Advertisement