Sempat di Zona Merah, IHSG Berbalik Menguat 15,39 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berbalik arah ke zona hijau usai sempat melemah pada perdagangan saham Jumat (23/11/2018).

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Nov 2018, 16:19 WIB
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berbalik arah ke zona hijau usai sempat melemah pada perdagangan saham Jumat (23/11/2018).

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG menguat 15,39 poin atau 0,26 persen ke posisi 6.006,20. IHSG sempat bergerak di zona merah, dan akhirnya berbalik arah ke zona hijau. Indeks saham LQ45 naik 0,33 persen ke posisi 959,82. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Ada sebanyak 186 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. 202 saham melemah sehingga membatasi penguatan IHSG. 125 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 336.863 kali dengan volume perdagangan saham 9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,9 triliun. Investor asing jual saham Rp 114,13 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.540.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham konstruksi melemah 0,61 persen, sektor saham keuangan susut 0,57 persen, dan sektor saham aneka industri tergelincir 0,48 persen.

Sektor saham pertanian menguat 1,6 persen, sektor saham industri dasar mendaki 1,62 persen dan catatkan penguatan terbesar, dan sektor saham barang konsumsi menguat 1,35 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham KONI menguat 34,82 persen ke posisi Rp 151 per saham, saham YULE mendaki 34,35 persen ke posisi Rp 176 per saham, dan saham GLOB melonjak 16,81 persen ke posisi Rp 278 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham SKRN melemah 24,76 persen ke posisi Rp 474 per saham, saham ITMA merosot 16,03 persen ke posisi Rp 550 per saham, dan saham SDMU tergelincir 13,79 persen ke posisi Rp 50 per saham.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,35 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,60 persen, indeks saham Shanghai susut 2,49 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham Taiwan turun 0,49 persen. Sementara itu, indeks saham Thailand naik 0,76 persen dan indeks saham Singapura mendaki 0,37 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, sentimen perang dagang serta sentimen kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) masih minim. Sedangkan internal, Nafan menilai, pelaku pasar memanfaatkan aksi beli ketika IHSG berada di zona merah. Hal itu membuat IHSG akhirnya menghijau.

 

 


IHSG Menghijau di Awal Sesi Perdagangan

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu lanjutkan penguatan pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini. Bahkan IHSG tembus level 6.000.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat 23 November 2018, IHSG menguat terbatas 8 poin ke posisi 5.998,02 dari penutupan perdagangan kemarin di 5.990,81. Indeks saham LQ45 mendaki 0,29 persen ke posisi 959,32. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Pada awal perdagangan, IHSG sempat tembus level tertinggi 6.017,45 dan terendah 5.997.01. Sebanyak 168 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 93 saham melemah dan 123 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 59.190 kali dengan volume perdagangan 1,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 915,8 miliar dengan volume perdagangan 1,8 miliar.

Investor asing beli saham Rp 14,46 miliar di pasar regular. Dolar Amerika Serikat (AS) pun melemah ke posisi Rp 14.560. Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham aneka industri melemah 0,48 persen dan sektor saham perdagangan susut 0,05 persen.

Sektor saham pertanian naik 1,71 persen, dan memimpin penguatan terbesar. Disusul sektor saham tambang menguat 1,17 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 0,57 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham SIMA mendaki 24,21 persen ke posisi Rp 118 per saham, saham AKSI melonjak 21,24 persen ke posisi Rp 468 per saham, dan saham ARTO mendaki 15,03 persen ke posisi Rp 199 per saham.

Sedangkan saham yang melemah antara lain saham KBLV susut 9,8 persen ke posisi Rp 442 per saham, saham MYTX merosot 9,65 persen ke posisi Rp 103 per saham, dan saham SDMU susut 5,17 persen ke posisi Rp 55 per saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya