Liputan6.com, Herat - Karena tidak memiliki pilihan, seorang ibu Afghanistan terpaksa menjual anak perempuannya yang masih berusia enam tahun.
Dikutip dari laman CNN, Jumat (23/11/2018), wanita bernama Mamareen ini menjual anak perempuannya yang bernama Akila lantaran tak kuasa menahan rasa lapar.
Hal ini diperparah dengan kondisi Afghanistan yang masih tak menentu. Masalah iklim juga memengaruhi hasil panen warga yang selalu gagal.
Baca Juga
Advertisement
Tepatnya di kota Herat, CNN datang mengunjungi Mamareen untuk berbagi kisah. Ia bercerita jika dirinya menjual Akila sekitar Rp 46 juta kepada seorang pria bernama Najamuddin.
Pria yang juga tinggal di Afghanistan itu sengaja membeli Akila untuk dinikahkan kelak dengan anak laki-lakinya bernama Sher Agha yang masih berusia 10 tahun.
Mamareen menyebut bahwa masalah ekonomi benar-benar menghancurkan hidupnya. Ia kelaparan, begitupula dengan Akila. Oleh karenanya ia ingin lepas dari kondisi ini.
"Saya sengaja meninggalkan desa dan kampung halaman karena kekeringan parah yang melanda," ujar Mamareen.
"Saat pindah, saya berharap mendapat bantuan di sini. Tetapi itu salah. Saya semakin mengalami kesulitan," tambahnya.
Mamareen menyebut jika sang putri belum mengetahui bahwa akan dijual oleh ibunya.
"Ia belum tahu soal rencana ini. Ia masih anak-anak, pasti tak punya pilihan. Siapa yang tega menjual anaknya ke orang lain. Namun ini adalah pilihan. Saya terpaksa," ujar Mamareen.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jual Keperawanan Anak Kandung Rp 353 Juta
Beda kasus dengan Mamareen, seorang ibu di Rusia ditahan oleh kepolisian setempat setelah mengaku bahwa dirinya hendak menjual keperawanan putrinya yang masih berusia 13 tahun kepada pria kaya.
Dikutip dari laman Daily Mail, polisi menahan Irina Gladikh yang diketahui berprofesi sebagai agen real estat. Tak hanya Gladikh, polisi juga menahan seorang wanita lain.
Bersama wanita tersebut, Irina Gladikh membawa anaknya pergi ke Moskow, Rusia dari kota Chelyabinks. Rencananya, remaja bau kencur itu akan dijual kepada pria hidung belang dengan harga 1,5 juta rubel atau setara dengan Rp 353 juta.
Hal ini disampaikan oleh pihak berwenang setelah menginterogasi wanita tersebut.
"Saat itu saya membawa anak saya untuk terbang ke Moskow hanya untuk mencari orang kaya yang ingin membeli keperawanannya," ujar Gladikh.
Gladikh sendiri ditangkap oleh polisi setelah dilakukan penggerebekan di sebuah restoran di kota tersebut.
Penangkapan bisa dilakukan karena pihak yang memesan adalah polisi. Anggota kepolisian menyamar menjadi pelanggan setelah sebelumnya transaksi dilakukan lewat media sosial.
Gladikh dan temannya ditangkap usai menerima uang tunai 1,5 juta rubel. Sementara sang ibu ditangkap, remaja itu langsung dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan medis.
Advertisement