Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan 65 bendungan pada periode 2015-2019, yang terdiri dari pembangunan 16 bendungan lanjutan dan 49 bendungan baru untuk mendukung ketahanan air dan pangan nasional.
Salah satu bendungan baru yang tengah dikerjakan adalah Bendungan Way Sekampung yang berlokasi di Kabupaten Pringsewu, Lampung.
"Progres fisiknya kini sudah mencapai 42 persen, InsyaAllah pada Desember 2019 kita bisa selesaikan, lebih dini dari target semula tahun 2020," ujar Basuki saat meninjau proyek Bendungan Way Sekampung, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (23/11/2018).
Baca Juga
Advertisement
"Salah satu contoh upaya yang dilakukan adalah dengan penggunaan metode blasting yang bisa menghasilkan 4.000 m3 galian untuk setiap kali ledakan sehingga lebih efektif dibandingkan menggunakan alat berat. Batunya juga dapat digunakan sebagai material bendungan," kata Basuki.
Bendungan Way Sekampung memiliki kapasitas tampung 68 juta m3 yang akan dimanfaatkan menambah areal irigasi seluas 15.000 hektar dalam Sekampung System menjadi total seluas 70.000 hektar sehingga meningkatkan intensitas tanam menjadi 260 persen terutama untuk Kabupaten Pringsewu.
Bendungan juga akan menyediakan air baku untuk Kota Bandar Lampung, Kota Metro dan Kabupaten Lampung Selatan sebesar 2,48 m3/detik, potensi listrik 5,4 MW, mereduksi banjir sebesar 185 m3/detik serta menjadi objek wisata di Kabupaten Pringsewu. Basuki menilai pekerjaan dilakukan dengan profesional dan rapi.
Untuk penanganan longsoran tebing dilakukan dengan penanaman tumbuhan, seperti yang diterapkan di Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Tasikmalaya.
Menteri PUPR Minta Bendungan Tak Dipasang Keramba
Apabila sudah beroperasi, Basuki meminta agar tidak dipasang keramba apung yang bisa menurunkan kualitas air bendungan.
Bendungan Way Sekampung dibangun dengan biaya Rp 1,7 triliun. Pengerjaannya terbagi menjadi dua paket yang dikerjakan oleh PT PP Tbk dengan nilai kontrak Rp 873 miliar dan PT Waskita Karya Tbk sebesar Rp 829 miliar.
Untuk mendukung Lampung sebagai salah satu lumbung pangan nasional, selain Bendungan Way Sekampung, Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung Ditjen Sumber Daya Air juga tengah membangun Bendungan Margatiga dengan kapasitas tampung 65 juta m3 di hilir Sungai Way Sekampung.
Kehadiran dua bendungan baru tersebut akan melengkapi sistem pengelolaan air, termasuk suplai irigasi yang berasal dari Bendungan Batutegi yang sudah beroperasi sejak 2005.
"Selain itu terdapat Bendung Seguruh dan Jabung. Semuanya dibangun untuk mengoptimalkan air Sungai Way Sekampung yang potensinya besar terutama untuk irigasi," ujar Basuki.
Pembangunan Bendungan Margatiga di Kecamatan Margatiga, Lampung Timur akan mengairi lahan irigasi seluas 10.950 Ha, sumber air baku 800 liter/detik. Konstruksi bendungan dikerjakan oleh PT Waskita Karya Tbk dengan nilai kontrak Rp 813 miliar.
Turut mendampingi Menteri Basuki yakni Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry T. Zuna, Kepala Pusat Bendungan Ni Made Sumiarsih, Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan Dan Fasilitasi Jalan Daerah Hedy Rahadian, Kepala BBWS Mesuji Sekampung Iriandi Azwartika, Kepala BBPJN V Syaiful Anwar dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement