Liputan6.com, Jakarta - Identifikasi jenazah para korban Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, 29 Oktober lalu, hari ini, Jumat(23/11/2018), resmi ditutup.
Meski diyatakan selesai, Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri (Kapusdokes), Brigjen Pol Arthur Tampi mengungkapkan pihaknya akan tetap mengidentifikasi korban-korban lainnya jika masih mendapat kiriman kantung jenazah.
Advertisement
"Hingga kini telah menerima 195 kantung jenazah serta mengidentifikasi 666 bagian tubuh," ungkap Arthur.
Sebelum akhirnya Lion Air jatuh di perairan Tanjung Karawang, pesawat produksi Boeing itu tengah membawa 189 penumpang termasuk para awak kabin menuju Bandara Depati Amir, Pangkalpinang.
Pesawat yang baru beroperasi pada 15 Agustus 2018 itu sempat pula hilang kontak, setelah baru belasan menit mengudara dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Berikut sejumlah fakta menarik usai proses identifikasi 189 korban Lion Air dihentikan yang dirangkum dari Liputan6.com:
1. 125 Korban Lion Air Teridentifikasi
Jika Rabu, 21 November kemarin jumlah korban yang berhasil diidentifikasi berjumlah 107 orang, hari ini Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah mengidentifikasi 125 jenazah.
Dengan rincian, pria sebanyak 89 orang dan perempuan 36 orang.
Jumlah tersebut bertambah setelah 16 jenazah teridentifikasi pada hari ini, Jumat (23/11/2018). Identitas para korban berhasil ketahui melalui pemeriksaan DNA di RS Polri Raden Said Sukanto Jakarta Timur.
Advertisement
2. Korban Duduk di Kursi Depan hingga Belakang
Jumlah tersebut diyakini merupakan penumpang yang duduk dari kursi bagian terdepan hingga paling belakang.
Hal ini mengacu pada daftar tempat duduk penumpang Lion Air yang tersebar di bagian depan, belakang, kanan dan kiri.
"Setelah ini akan kami petakan lagi. Namun kami meyakini sebaran penumpang sudah merata," ujar Kepala DVI Polri Kombes Pol Lisda Cancer di RS Polri, Jakarta Timur, Jumat (23/11/2018).
3. Jenazah Pilot Acuan Meratanya Identifikasi
Pilot Lion Air Bhavye Suneja, warga negara India yang menjadi salah satu awak kabin yang jasadnya berhasil diidentifkasi Tim DVI RS Polri.
Menurut Lisda dengan diketemukannnya jenazah sang pilot dapat dijadikan acuan bahwa proses identifikasi sebaran jenazah penumpang pesawat Lion Air telah merata.
"Dengan ditemukannya pilot, artinya yang di bagian depan pun sudah ada yang teridentifikasi bukan hanya belakang dan tengah," kata Lisda seperti dilansir Antara.
Bhavye Suneja, laki-laki berusia 31 tahun ini berhasil teridentifikasi melalui DNA.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement