Jubir BPN: Prabowo yang Berlatar Belakang Militer, Kenapa Jokowi yang Galak?

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono mengomentari reaksi Presiden Joko Widodo alias Jokowi soal kabar aktivis PKI.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 24 Nov 2018, 19:23 WIB
Dua calon presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Joko Widodo (kanan) berbincang saat pengambilan nomor urut peserta Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (21/9). Prabowo mendapat nomor urut 01, sedangkan Jokowi 02. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono mengomentari reaksi Presiden Joko Widodo alias Jokowi soal kabar aktivis PKI. Menurut Ferry, reaksi Jokowi sangat berlebihan sebagai kepala negara.

"Terus terang, kalimat 'Mau saya tabok' yang dikeluarkan Jokowi itu sangat tidak pantas. Apalagi dia Presiden," ujar Ferry Juliantono dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (24/11/2018).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini langsung membandingkan reaksi Jokowi dengan calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto. Menurut Ferry, sejak Prabowo maju dalam kancah politik nasional kerap menjadi korban berita bohong.

"Bagaimana rasanya jika Jokowi jadi Prabowo yang selalu difitnah? Difitnah sebagai dalang kerusuhan 98, difitnah menculik dan membunuh aktivis? Itu sejak lama loh. Lawan-lawan politiknya memfitnah seperti itu," kata Ferry.

Menurut dia, seharusnya, Jokowi yang berasal dari kalangan sipil tidak reaktif saat dihadapkan hal semacam itu. Justru Prabowo yang besar dari kalangan militer yang seharusnya reaktif saat dihadapkan berita bohong.

"Pak Prabowo itu kan bisa saja lebih keras, lebih reaktif karena latar belakang militer. Tapi kenapa Jokowi yang lebih galak?" kata Ferry.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Jokowi Geram

Sebelumnya, Presiden Jokowi geram dengan isu yang menyebut dirinya aktivis PKI. Jokowi merasa sedih setiap memasuki tahun politik selalu berisikan kabar bohong, fitnah, dan saling hujat.

Padahal, menurut Jokowi, saat PKI dibubarkan, dirinya masih berusia 4 tahun. Hal yang tak mungkin seorang aktivis adalah balita.

"Ini yang kadang-kadang, haduh, mau saya tabok, orangnya di mana, saya cari betul," ujar Jokowi saat membagikan sertifikat tanah di Lampung Tengah, Lampung, Jumat (23/11/2018).

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya