Emosi, Yustian dan Kekasih Mengaku Spontan Bunuh Perempuan di Mampang

Pemandu lagu Ciktuti Iin Puspita (22) tewas usai kepalanya dihantam dengan palu oleh tersangka Yustian (24) dan NR (17) di Mampang, Jakarta Selatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Nov 2018, 18:03 WIB
Dua tersangka pembunuhan wanita yang ditemukan tewas di dalam lemari memeragakan adegan peristiwa di Tempat Kejadian Perkara di kawasan Mampang, Jakarta, Jumat (23/11). 13 adegan dilakukan tersangka dalam rekonstruksi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Pemandu lagu Ciktuti Iin Puspita (22) tewas usai kepalanya dihantam dengan palu oleh tersangka Yustian (24) dan NR (17) di Mampang, Jakarta Selatan. Mayat Iin baru ditemukan usai tiga hari setelah membusuk di lemari kosnya di Jalan Senang, Mampang Prapatan 8, Tegal Parang, Jakarta Selatan.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, para tersangka membunuh Iin dengan palu secara spontan.

"Sementara pengakuan dia spontan karena memang korban itu sudah dalam keadaan emosi. Mengeluarkan kata-kata yang menyinggung mereka sehingga langsung spontan ada palu dipukulkan ke kepala kemudian bersimbah darah," kata Indra di Polda Metro Jaya, Sabtu (24/11/2018).

Usai dipukul pakai palu, para tersangka lalu mencekiknya dengan menggunakan sebuah tali. Hal itu, menurut pengakuan tersangka untuk memastikan Iin sudah tiada.

"Untuk memastikan meninggal, dia (para tersangka) cekik lagi pakai tali sweater," ujar Indra soal pembunuhan di Mampang.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Dipicu Uang Tip

Sejoli pembunuhan Ciktuti Iin Puspita (22) yang jasadnya ditemukan di dalam lemari di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, akhirnya tiba di Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, pukul 11.41 WIB, Kamis (22/11/2018).

Dua pelaku pembunuhan Ciktuti Iin Puspita yang jasadnya dimasukkan ke dalam lemari di sebuah indekos kawasan Mampang, Jakarta Selatan, diterbangkan ke Jakarta dari Jambi. Uang Rp 1,8 juta membuat tersangka Yustian (24) dan NR gelap mata dan menghabisi nyawa korban.

Hasil penyelidikan sementara, terdapat luka pukulan di bagian kepala korban dan ikatan tali di lehernya. Dari lokasi kejadian, polisi mengambil barang bukti berupa palu dan tali bantal.

Ciktuti disebut menerima uang titipan dari klien yang mestinya diserahkan kepada NR. Hanya saja, nominalnya berubah menjadi lebih sedikit. Baik Ciktuti dan NR, keduanya bekerja di sebuah tempat hiburan malam yang sama sebagai pemandu karaoke.

"Sementara pengakuan dari pelaku Rp 1,8 juta. Kemudian korban ini hanya bisa memberikan Rp 500 ribu. Menurut pengakuan korban, katanya sudah menggunakan untuk kepentingan pribadi," tutur Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar di Mapolres Jakarta Selatan, Kamis (22/11/2018).

Mendapati jumlah uang yang tidak sesuai, NR dan pacarnya yakni Yustian melabrak Ciktuti. Adu mulut pun terjadi hingga berakhir dengan pembunuhan.

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka.com

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya