Geger Potongan Payudara di Taman Kantor Gubernur Sultra

Setelah tanah digeser dengan menyapukan kaki, terdapat kantong plastik putih dan berisi potongan payudara manusia segar dan masih utuh. Spekulasi soal adanya korban mutilasi pun menyeruak.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 24 Nov 2018, 21:02 WIB
Potongan Payudara di Taman Bundaran Kantor Gubernur Sulteng (Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Liputan6.com, Kendari - Belasan anggota intel Polres Kendari dibuat geger oleh penemuan potongan payudara manusia dalam kantong plastik, Sabtu (24/11/2018) sekitar pukul 07.00 Wita.

Saat itu, 2 orang petugas pembersih taman di bundaran Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara, Kota Kendari yang menemukan pertama kali. Keduanya yakni, Sri Kusmira (28) dan Gusmiran (28).

"Saya sementara menyapu di dalam taman yang ada tanahnya. Ada gundukan tanah, saya geser-geser pakai kaki saya," terang Sri Kusmira.

Setelah tanah digeser dengan menyapukan kaki, terdapat kantong plastik putih dan berisi potongan payudara manusia segar dan masih utuh. Spekulasi soal adanya korban mutilasi pun menyeruak. Malah viral di medsos.

"Saya berteriak panggil teman saya," ujar Sri Kusmira di Pos Penjagaan Polres Kendari.

Tim identifikasi Polres Kendari langsung turun ke lokasi. Potongan payudara dibawa ke RS Bhayangkara Kendari. Kesimpulan sementara, potongan payudara itu milik salah seorang wanita yang diprediksi berusia 50 tahun.

Sebanyak enam rumah sakit di Kendari didatangi polisi. Namun, polisi belum menemukan korban atau informasi akurat soal kejadian ini.

Usut punya usut, anggota Polres Kendari akhirnya berhasil mengungkap pemilik payudara. Diduga kuat potongan itu milik wanita berinisial WM (51), warga Kabupaten Buton.

Kapolres Kendari, AKBP Jemi Junaidi mengatakan, WM baru menjalani operasi pengangkatan kanker payudara di RS Bahteramas Provinsi Sultra, Kamis (22/11/2018). Seorang anaknya berinisial FA (22) ditugasi membuang potongan payudara bekas operasi.

Payudara itu, kemudian dikuburkan sekitar pukul 19.30 Wita. Namun, sang anak menguburkan tak cukup dalam karena mengaku kurang peralatan saat menggali tanah.

"Ternyata, dikuburkan oleh anaknya di taman bundaran kantor Gubernur, karena mereka dari kampung dan tak punya tempat tinggal di Kota Kendari," jelas Kapolres.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya