EKI Update 4.0, Tribut untuk Rudy Wowor

Rudy Wowor tak hanya dikenal sebagai aktor, tetapi juga merupakan seorang maestro tari. EKI Dance Company memberi penghargaan melalui EKI Update 4.0.

oleh Henry Hens diperbarui 26 Nov 2018, 17:45 WIB
EKI Dance Company tampil dengan EKI Update 4.0. (dok. EKI Dance Company/Henry)

Liputan6.com, Jakarta – Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI Dance) Company terus menggelar ajang rutin untuk memuaskan para penggemar seni pertunjukan dengan menyajikan karya-karya terbaru garapan mereka. Melalui EKI Update, EKI Dance Company berusaha menyuarakan sikap atau pendapat seputar fenomena kehidupan.

Untuk itu, selalu ada tema yang berbeda dalam setiap penyelenggaraan EKI Update. Rusdy Rukmarata selaku koreografer dan direktur artistik yang juga Anggota Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta, mengungkapkan bahwa tema #WeSingWeDanceWelove yang diusung merupakan ajakan untuk melakukan apa saja dengan cinta.

 

"Banyak orang khawatir akan potensi Indonesia akan terpecah. Namun saya yakin, selama diantara kita melakukan apa saja dengan cinta, maka Indonesia akan selalu ada," ucapnya dalam acara jumpa pers pertunjukan EKI Update 4.0 pada Kamis, 22 November 2018 di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat. Pentas EKI Update 4.0 diadakan pada 23 - 25 November 2018 di tempat yang sama.

Tema yang mewarnai EKI Update 4.0 kali ini adalah #WeSingWeDanceWeLove. Setiap malam, ada tujuh nomor tarian dan nyanyian, serta sebuah mini musikal yang memotret tema tersebut. Aiko Senosoenoto selaku produser, menyatakan pentas ini butuh persiapan selama dua bulan dengan melibatkan 60 penampil serta lebih dari 150 pekerja di balik panggung.

Hal baru yang disajikan pada EKI Update kali ini adalah kerjasama dengan koreografer Gege Diaz dan Josh Marcy yang memiliki gaya dan disiplin yang relatif berbeda dengan gaya yang selama ini dimiliki EKI Dance Company. Gege Diaz, koreografer dari kelompok StreetPass berharap kerjasama ini tidak hanya berhenti di sini karena melihat masih ada ruang yang luas untuk berkontribusi.

Pertunjukan kali ini termasuk istimewa karena dibawakannya tarian yang merupakan tribut untuk seorang maestro di dunia tari yang baru saja meninggal, Rudy Wowor.

"Tarian ini dulu dikreasikan dan dibawakan mendiang Rudy Wowor. Beliau merupakan salah satu guru saya. Tarian ini kini dibawakan kembali oleh saya," ungkap Rusdy Rukmarata.


Benang Merah

EKI Update 4.0 persembahan Eksotika Karmawibhangga Indonesia alias EKI Dance Company. (Istimewa)

Rusdy mengaku dirinya sempat kesulitan, karena di usia menjelang 60 tahun tidak terlalu lentur untuk menari. Tarian yang ditampilkan sangat beragam seperti tari etnik kekinian ‘Arjuna-Srikandi’ serta tarian dengan genre jazz hingga yang berkolaborasi dengan film.

Seluruh sajian ini memiliki satu benang merah, yaitu cinta, yang disajikan dari berbagai perspektif. Mini musical yang ditampilkan dalam EKI Update 4.0 berjudul Ada Apa Dengan Sinta. Aiko Senosoenoto menyatakan melalui gelaran ini ingin menyampaikan yang ada diantara kita sewajarnya jadi kekuatan, bukan ketakutan.

"Perbedaan itu kekayaan dan kekuatan yang kalau kita kelola bisa membuat masa depan lebih baik,"“ imbuh Aiko lagi. EKI Dance Company juga berusaha menyuarakan sikap atau pendapat seputar feomena kehidupan melalui karya. Untuk itu, selalu ada tema yang berbeda dalam setiap penyelenggaraan EKI Update.

Pada EKI Update 1.0 mengusung tema #EtnikKekinian. Lalu, tema #InArtWeUnite diusung pada EKI Update 2.0, serta pada EKI Update 3.0 dihadirkan tema #LifeKidsJamanNow.

Serupa dengan pertunjukan EKI Update sebelumnya, seluruh keuntungan dari penghasilan penjualan tiket didonasikan kepada Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) - Jakarta Cerebral Palsy Center.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya