JK: Meski Dahnil Anzar ke Nomor 2, Pemuda Muhammadiyah Tidak Harus Ikut

Walaupun berbeda pilihan saat di bilik suara nanti, JK berharap ditahun politik suasana kondusif dapat terus dijaga.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Nov 2018, 13:42 WIB
Wapres Jusuf Kalla membuka Muktamar Pemuda Muhammadiyah di Yogyakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah Tahun 2018 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Dalam sambutannya, JK berharap ditahun politik ini Pemuda Muhammadiyah bisa bebas untuk menentukan pilihan.

Walaupun Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, kata JK, berpihak kepada pasangan calon Presiden 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, bukan berarti semua harus seragam.

"Jadi walau Saudara Dahnil ini dipihak nomor dua, tidak berarti Pemuda Muhammadiyah harus semua ikut kebijakan politik itu," kata JK di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (26/11/2018).

Wapres mengatakan, walaupun di depannya Dahnil dan Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir duduk berdampingan, bisa saja dalam berpolitik kadang bisa berbeda. Hal itulah menurut JK yang dimaksud dengan demokrasi yang baik. Bukan dengan hitungan angka.

"Demokrasi adalah bagaimana mencapai kemajuan. Bagaimana paling bisa memajukan bangsa ini. Itulah yang jadi hak politik masyarakat dan hak asasi kita untuk yang terbaik guna kemajuan bangsa ini," ungkap JK.

Walaupun berbeda pilihan saat di bilik suara nanti, JK berharap di tahun politik suasana kondusif dapat terus dijaga. Dengan niat, kata dia, untuk memajukan bangsa.

"Kita mempunyai hak seperti itu, itu generasi mudah tentu harus menggunakan hak Anda. Karena hak itu adalah hak anda untuk cara satu-satunya bagaimana memajukan bangsa ini dengan menggunakan hak-hak politik seperti itu," papar JK.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Mencari Ketua Umum

Pemuda Muhammadiyah akan menggelar Muktamar XVII di Yogyakarta pada 26-28 November 2018. Salah satunya, mencari Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, yang kini jabatan tersebut masih diduduki oleh Dahnil Anzar Simanjuntak.

Salah satu calon Ketum, Sunanto atau disapa Cak Nanto, meminta semua peserta menjaga iklim ini tetap kondusif. Dia menuturkan, harus menjauhi isu-isu negatif dan saling serang, jelang Muktamar pemuda Muhammadiyah, hingga berlangsung dan selesai.

"Saya secara pribadi mengajak agar suasana yang sejuk, suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan dijaga bersama selama muktamar," ucap Cak Nanto dalam keterangannya, Minggu (25/11/2018).

Dia menuturkan, jangan sampai Muktamar yang diselenggarakan di tanah kelahiran Muhammadiyah, diterpa isu yang akan menimbulkan perpecahan. Bukan hanya dikalangan internal. Namun Muhammadiyah pada umumnya.

"Jangan gunakan politik segala cara dengan menyebarkan hoaks karena dapat memecah-belah persaudaraan antar kader Pemuda Muhammadiyah," ungkap Cak Nanto.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya