Liputan6.com, Los Angeles - Bintang Hollywood Selma Blair yang sempat eksis pada era 2000-an saat ini sedang mengalami kenyataan pahit. Aktris Hellboy itu menderita multiple sclerosis, salah satu kelainan pada kekebalan tubuh.
Selma Blair pertama kali mengungkapkan penyakitnya itu pada Oktober 2018 lalu. Kala itu, ia menyampaikan dirinya telah melewati tahap "duka". Alhasil, kini ia pun sudah bisa menerima kondisi tubuhnya, seperti disampaikan Today.com, Minggu (25/11/2018).
Baca Juga
Advertisement
Pada bulan lalu, aktris 46 tahun ini menulis di Instagram bahwa ia telah didiagnosis multiple sklerosis sejak Agustus. Selma Blair pun menduga dirinya telah menderita penyakit itu selama 15 tahun.
Kondisi terbarunya disampaikan secara langsung oleh Selma Blair sendiri pada Jumat (23/11/2018), sehari setelah Thanksgiving. Ia menuliskan tentang renungannya itu tak lama setelah sang dokter menyebutkan nama penyakit yang dideritanya.
Baru Saja Berduka
"Aku baru saja berduka," tulis Selma Blair mengawali keterangan fotonya. Ia lalu bercerita mengenai kebiasaannya melakukan senam hamil yang cukup ekstrem sebelum putra pertamanya lahir.
Ibu satu anak ini pun mengaku bahwa tubuhnya saat ini sedang terasa kacau. "Dan aku mencoba tertawa. Seperti yang dilakukan putraku. Tapi itu adalah titik balik. Bagian dari kenyataan yang suram," ia melanjutkan.
Namun begitu, Selma yang awalnya berat dalam mengumumkan penyakitnya kepada publik, mengaku terinspirasi film dokumenter The Center Will Hold Hold. Alhasil, ia pun bisa berlapang dada untuk menulis segala hal tentang penyakitnya ini.
Advertisement
Menjatuhkan Barang-Barang
Bersama pengumuman bulan lalu, Selma Blair menyampaikan bahwa penyakitnya ini menyebabkan dirinya jatuh atau menjatuhkan barang-barang. Bahkan, ingatannya pun sempat kabur.
Bintang Hollywood lain yang juga menderita penyakit serupa, turut mendukung Selma Blair. Mereka adalah Jamie-Lynn Sigler dan Jack Osbourne.
Multiple sclerosis merupakan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang otak dan tulang belakang. Penyakit ini telah diderita sebanyak 2,3 juta orang di seluruh dunia, menurut National Multiple Sclerosis Society.