Liputan6.com, Riyadh: Seorang wanita yang menentang larangan perempuan mengemudi di Arab Saudi telah meninggal dunia. Ironisnya, Manal al-Sherif tewas dalam sebuah kecelakaan mobil.
Seorang juru bicara polisi mengatakan bahwa salah satu wanita di dalam mobil itu tewas seketika, tapi yang lainnya dilarikan ke rumah sakit untuk dirawat karena mengalami luka-lukanya.
Mereka saat itu berpergian dengan kendaraan roda empat pada Sabtu malam di provinsi utara Hael ketika kecelakaan itu terjadi.
"Seorang wanita tewas seketika dan temannya yang mengendarai mobil itu dirawat di rumah sakit setelah ia menderita beberapa cedera," ujar juru bicara polisi Abdulaziz al-Zunaidi kepada AFP seperti dilansir dailymail, Selasa (24/1).
Mereka ikut bergabung dengan banyaknya wanita yang menantang larangan menyetir sejak kampanye dari seorang ahli teknologi informasi berusia 32 tahun
Manal al-Sherif ditangkap dan ditahan selama 10 hari pada Mei setelah memosting video dirinya di YouTube saat dia menyetir mengelilingi Khobar, sebuah kota di sebelah timur negara itu.
al-Sherif dan sekelompok wanita lain membuat halaman Facebook yang disebut 'Teach me how to drive so I can protect myself', yang mendesak pemerintah untuk mencabut larangan mengemudi.
Taksi di sana memang jarang dan beberapa orang menolak seorang wanita tanpa pendamping, biasanya suami mereka atau saudara laki-laki.
Salah satu argumen yang dilemparkan oleh para pejabat adalah bahwa ilegal bagi perempuan untuk memiliki surat izin mengemudi, tetapi tidak untuk mengemudi.
Pada September, seorang wanita di Jeddah bernama Shayma Jastaniah dinyatakan bersalah saat mengemudi. Dia dihukum 10 cambukan sebagai akibatnya, meskipun memegang izin mengemudi internasional.
Sebelumnya, ulama konservatif Kamal Subhi, memperingatkan jika perempuan Saudi diberikan hak untuk menyetir, akan menjadi akhir bagi keperawanan di negara itu. Meskipun tidak ada peraturan yang secara resmi melarang perempuan mengemudi di Arab Saudi, mereka akan ditangkap jika diketahui tengah mengendarai mobil [baca: Perempuan Arab Saudi Tetap Dilarang Menyetir].(MEL)
Seorang juru bicara polisi mengatakan bahwa salah satu wanita di dalam mobil itu tewas seketika, tapi yang lainnya dilarikan ke rumah sakit untuk dirawat karena mengalami luka-lukanya.
Mereka saat itu berpergian dengan kendaraan roda empat pada Sabtu malam di provinsi utara Hael ketika kecelakaan itu terjadi.
"Seorang wanita tewas seketika dan temannya yang mengendarai mobil itu dirawat di rumah sakit setelah ia menderita beberapa cedera," ujar juru bicara polisi Abdulaziz al-Zunaidi kepada AFP seperti dilansir dailymail, Selasa (24/1).
Mereka ikut bergabung dengan banyaknya wanita yang menantang larangan menyetir sejak kampanye dari seorang ahli teknologi informasi berusia 32 tahun
Manal al-Sherif ditangkap dan ditahan selama 10 hari pada Mei setelah memosting video dirinya di YouTube saat dia menyetir mengelilingi Khobar, sebuah kota di sebelah timur negara itu.
al-Sherif dan sekelompok wanita lain membuat halaman Facebook yang disebut 'Teach me how to drive so I can protect myself', yang mendesak pemerintah untuk mencabut larangan mengemudi.
Taksi di sana memang jarang dan beberapa orang menolak seorang wanita tanpa pendamping, biasanya suami mereka atau saudara laki-laki.
Salah satu argumen yang dilemparkan oleh para pejabat adalah bahwa ilegal bagi perempuan untuk memiliki surat izin mengemudi, tetapi tidak untuk mengemudi.
Pada September, seorang wanita di Jeddah bernama Shayma Jastaniah dinyatakan bersalah saat mengemudi. Dia dihukum 10 cambukan sebagai akibatnya, meskipun memegang izin mengemudi internasional.
Sebelumnya, ulama konservatif Kamal Subhi, memperingatkan jika perempuan Saudi diberikan hak untuk menyetir, akan menjadi akhir bagi keperawanan di negara itu. Meskipun tidak ada peraturan yang secara resmi melarang perempuan mengemudi di Arab Saudi, mereka akan ditangkap jika diketahui tengah mengendarai mobil [baca: Perempuan Arab Saudi Tetap Dilarang Menyetir].(MEL)