Pertamina dan Jasa Marga Akan Siapkan 18 SPBU di Tol Trans Jawa

Adapun sampai Mei 2019, ada 10 SPBU yang direncakan siap dibangun dan beroperasi‎.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Nov 2018, 17:21 WIB
Seorang petugas SPBU mengisi bahan bakar ke salah satu kendaraan di Kuningan, Jakarta, Senin (19/1/2015). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) dan PT Jasa Marga (Persero) menjalin kerja sama membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pada tempat peristirahatan (rest area) di ruas Tol Trans Jawa.

Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Imam Aprianto Putro mengatakan, perjanjian kerja sama yang dilakukan Pertamina dan Jasa Marga merupakan jembatan untuk memudahkan penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) melalui pembangunan SPBU bagi kendaraan pengguna jalan tol.

"A‎gar Pertamina bisa membuat SPBU di rest area yang dikelola Jasa Marga," kata Imam, saat menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (26/11/2018).

Sepanjang tol Trans Jawa, Pertamina akan membangun 18 SPBU. Adapun sampai Mei 2019, SPBU yang ditargetkan terbangun sebanyak 10 SPBU yang siap beroperasi‎ melayani pengisian bahan bakar kendaraan bagi masyarakat.

"Saat ini ada 18 rencana pembangunan SPBU, tapi rencananya sampai Mei 2019 ada 10 SPBU. Titik nolnya ada di Cawang, sampai ke arah Surabaya," tutur dia.‎

Menteri BUMN Rini Soemarno menambahkan, konektivitas jalan tol memiliki peranan penting dalam upaya merangsang pertumbuhan ekonomi daerah dan ekonomi nasional.

Untuk menunjang hal tersebut, kehadiran rest area dan SPBU termasuk jaminan pasokan, sangat penting dalam rangka melayani kebutuhan BBM pengguna jalan tol.

Kehadiran rest area dikatakan harus bisa menjadi wadah menggeliatkan perekonomian dengan memprioritaskan zona berdagang untuk UMKM milik masyarakat setempat.

“BUMN pun perlu bersinergi dalam membina dan mengelola UMKM pada setiap rest area, sehingga produknya memiliki daya saing dan kualitas hidup masyarakat setempat pun bisa menjadi lebih baik berkat adanya jalan tol,” tutur Rini.

 


Kepastian Pasokan

Aktivitas pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Senin (2/7). Pertamina (Persero) secara resmi menaikkan harga Pertamax Cs akibat terus meningkatnya harga minyak dunia. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Direktur Pemasaran Ritel Pertamina Mas’ud Khamid mengungkapkan, kerja sama Pertamina dengan Jasa Marga adalah langkah strategis, sejalan dengan misi pemerintah untuk mempercepat konektivitas darat serta memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk membeli BBM di sepanjang ruas tol yang baru berfungsi.

“Untuk memenuhi kebutuhan BBM Masyarakat, SPBU yang dimiliki oleh salah satu Anak Perusahaan Pertamina, yaitu PT Pertamina Retail, akan dibangun di seluruh Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera," ujar Mas'ud.

Dengan adanya kerja sama ini, maka pasokan BBM pada SPBU di Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) yang dikelola akan dijamin Pertamina Retail. Jika dihitung, pada hari biasa kebutuhan rata-rata BBM di SPBU TI tipe A mencapai 74 kiloliter (kl).

Sedangkan pada saat momentum tertentu, misal saat mudik, kebutuhan akan BBM dapat melonjak menjadi 78 kl.‎

Direktur Operasi I Jasa Marga Mohammad Sofyan menambahkan hingga akhir 2018, Jasa Marga menargetkan 984 km jalan tol beroperasi. Dalam waktu dekat, Jalan Tol Solo-Ngawi Seksi Sragen-Ngawi sepanjang 51 Km pun siap dioperasikan.

Dengan penambahan jalan tol baru yang beroperasi, Jasa Marga telah menyiapkan PT Jasamarga Properti (PT JMP) untuk mengelola TIP. Salah satu poin yang menjadi fokus adalah penyediaan BBM di TIP.

"Jasamarga Properti tahun ini akan membangun 25 TIP di seluruh ruas tol yang dikelola Jasa Marga dan kelompok usahanya. 25 unit yang dibangun merupakan rest area tipe A, di mana keberadaan SPBU menjadi salah satu indikatornya," ucapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya