Abaikan Risiko Tewas, Elon Musk Berencana Pindah ke Planet Mars

Mengaku tidak takut tewas, Elon Musk berambisi untuk pindah hidup ke planet Mars.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 27 Nov 2018, 08:31 WIB
Elon Musk (AFP)

Liputan6.com, Los Angeles - Ilmuwan sekaligus pengusaha teknologi, Elon Musk, sedang mempertimbangkan untuk pindah ke Mars, dan mengklaim peluang 70 persen untuk melakukannya.

"Saya tahu persis apa yang harus dilakukan," kata miliarder pendiri Tesla dalam sebuah wawancara dengan acara Axios di saluran televisi HBO.

"Saya berbicara tentang pindah ke sana (Mars)," ujar Musk, sebagaimana dikutip dari South China Morning Post pada Senin (26/11/2018).

Dia juga menyiratkan bahwa langkah semacam itu mungkin permanen, mengatakan: "Kita pikir seseorang dapat kembali, tetapi kami tidak yakin".

Wawancara disiarkan sehari sebelum pendaratan Mars yang dijadwalkan terjadi Senin malam waktu Amerika Serikat, oleh pesawat antariksa InSight.

Menurut kantor berita Associated Press, wahana NASA itu akan menggunakan "mol mekanik untuk menggali kedalaman 16 kaki guna mengukur panas internal, dan seismometer untuk merekam gerakan gempa, serangan meteorit, dan apa pun yang mungkin memicu goyangan di planet merah."

Sebelumnya, Elon Musk (47) telah berbicara tentang ambisinya untuk melakukan perjalanan ke Mars.

Berbicara kepada Axios, ia menyebutkan peluang 70 persen bahwa ia akan hidup untuk mengendarai salah satu roket SpaceX-nya dan menjelajahi planet merah.

Bertentangan dengan pemikiran para ahli antariksa, pengusaha kelahiran Afrika Selatan itu mengatakan, dia pikir penerbangan semacam itu mungkin bisa dilakukan tujuh tahun dari sekarang, dengan tiket seharga "sekitar beberapa ratus ribu dolar", atau setara miliaran rupiah.

Elon Musk, yang mengalami tahun yang sulit karena tingkah lakunya yang tidak menentu, yang telah memicu badai media sosial dan fluktuasi dalam harga saham perusahaannya, mengatakan ia tahu bepergian ke Mars bisa berakibat fatal.

"Kemungkinan Anda mati di Mars jauh lebih tinggi daripada di Bumi," katanya, menambahkan.

Jika dia berhasil mendarat di Mars, dia bercita-cita untuk bekerja "non-stop dalam membangun basis kehidupan" setempat.

 

Simak video pilihan beirkut: 

 


Elon Musk Siap Terbangkan Wisatawan ke Bulan

Elon Musk. (AFP)

Sementara itu, belum lama Elon Musk mengumumkan bahwa perusahaan teknologi antariksa miliknya, SpaceX, telah menunjuk orang pertama yang berkesempatan terbang mengelilingi Bulan.

Miliarder sekaligus taipan mode online Yusaku Maezawa (42) mengumumkan: "Saya memilih pergi ke Bulan (bersama SpaceX)."

Dikutip dari BBC pada Selasa (18/9/2018), misi ini direncanakan berlangsung pada 2023 mendatang, dan akan menjadi perjalanan pertama manusia ke Bulan sejak misi Apollo 11 pada 1972 silam.

Namun, rencana itu tetap bergantung pada sistem roket yang tengah dibangun, dan Elon Musk memperingatkan: "Ini tidak berarti 100 persen kami pasti bisa membawa misi tersebut menyentuh Bulan dalam jangka waktu tertentu."

SpaceX mengatakan penerbangan antariksa dengan Roket Big Falcon (BFR) --sistem peluncuran yang diresmikan oleh Musk pada tahun 2016-- mewakili "langkah penting menuju akses yang memungkinkan bagi orang-orang yang bermimpi bepergian ke ruang angkasa".

Sebelumnya di Twitter, Elon Musk sudah mengisyaratkan bahwa penumpang perdana wisata ke Bulan akan berasal dari Jepang.

Di lain pihak, Maezawa mengatakan bahwa dia akan mengundang enam hingga delapan seniman dari seluruh dunia untuk bergabung dengannya dalam perjalanan ke Bulan itu.

"Mereka akan diminta untuk menciptakan sesuatu, setelah mereka kembali ke Bumi. Mahakarya ini akan menginspirasi para pemimpi di dalam kita semua," katanya kepada wartawan.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya