Liputan6.com, Luxor - Pemerintah Mesir pada Sabtu 24 November 2018 mengungkap mumi seorang perempuan dalam peti mati di Luxor, bagian selatan Mesir, yang belum pernah dibuka sejak lebih dari 3.000 tahun lalu.
Peti purba sarkofagus berisi mumi itu adalah salah satu dari dua temuan pada awal bulan ini oleh sebuah misi yang dipimpin Prancis di daerah utara El-Asasef, sebuah kawasan pemakaman di tepi barat Sungai Nil. Temuan pertama sudah dibuka dan diteliti oleh pejabat dinas kepurbakalaan Mesir.
Baca Juga
Advertisement
"Salah satu sarkofagusnya bergaya rishi, yang berasal dari dinasti ke-17, sedangkan yang lainnya berasal dari dinasti ke-18," kata Menteri Peninggalan Purbakala Khaled Al Anani, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (27/11/2018).
"Kedua makam tersebut ditemukan dengan mumi di dalamnya," tambah dia.
Itu adalah pertama kalinya para pihak yang berwenang membuka sarkofagus berisi mumi yang belum pernah dibuka sebelumnya di hadapan media internasional.
Simak video pilihan berikut:
Rangkaian Penemuan Terbaru
Sebelumnya pada hari dan daerah yang sama, pihak berwenang juga mengungkap sebuah makam dari penjaga kuil mumifikasi yang diidentifikasi sebagai Thaw-Irkhet-if.
Makam tersebut berisi lima topeng berwarna dan sekitar 1.000 figur pemakaman Ushabti, patung miniatur pelayan yang melayani orang meninggal di akhirat.
Tiga ratus meter kubik puing dipindahkan selama lima bulan untuk membuka makam yang berisikan lukisan warna-warni pada langit-langit yang menggambarkan pemilik makam tersebut dan keluarganya.
Makam yang juga berisikan mumi, kerangka, dan tengkorak, berasal dari Kerajaan Tengah (Middle Kingdom of Egypt) berusia hampir 4.000 tahun lalu, namun digunakan kembali selama periode terakhir peradaban Mesir Kuno.
Bangsa Mesir Kuno memumikan manusia untuk menjaga tubuh mereka di kehidupan setelah kematian (akhirat), sementara mumi hewan digunakan untuk persembahan keagamaan.
Mesir telah mengungkapkan lebih dari selusin penemuan kuno sejak awal tahun ini.
Negara tersebut berharap, penemuan-penemuan ini akan meningkatkan citranya di luar negeri lain dan menghidupkan minat wisatawan yang pernah berbondong-bondong mengunjungi kuil dan piramid. Jumlah wisatawan ke Mesir menurun setelah pemberontakan pada 2011.
Advertisement