Liputan6.com, Sragen: Keterbatasan fisik bukan halangan untuk menorehkan prestasi. Ratusan anak difabel telah membuktikannya dengan kebolehan mereka bermain Reog Ponorogo, musik angklung, hingga keterampilan melukis.
Anak-anak penyandang tuna rungu, tuna netra, dan tuna grahita itu dengan sangat luwes memainkan reog dan bermain musik. Menurut salah satu guru mereka di Sekolah Luar Biasa (SLB) Sragen, Jawa Tengah, Indarwo, anak-anak memang terus diberi bekal khusus untuk masa depan mereka. Dengan pembinaan dan pendampingan yang baik, anak-anak difabel pun dapat menghasilkan karya seni yang indah. (Vin)
Anak-anak penyandang tuna rungu, tuna netra, dan tuna grahita itu dengan sangat luwes memainkan reog dan bermain musik. Menurut salah satu guru mereka di Sekolah Luar Biasa (SLB) Sragen, Jawa Tengah, Indarwo, anak-anak memang terus diberi bekal khusus untuk masa depan mereka. Dengan pembinaan dan pendampingan yang baik, anak-anak difabel pun dapat menghasilkan karya seni yang indah. (Vin)