Harga Emas Menguat Dipicu Ketidakpastian The Fed

Harga emas menguat ditopang ketidakpastian kenaikan suku bunga AS.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 27 Nov 2018, 06:40 WIB
Di awal pekan ini, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) bertahan di posisi Rp 599 ribu per gram, Jakarta, Senin(10/10). Jumlah itu tidak mengalami perubahan dari harga perdagangan akhir pekan kemarin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Chicago - Harga emas menguat pada hari Senin (Selasa pagi WIB) ditopang ketidakpastian atas laju kenaikan suku bunga AS di masa mendatang dan hasil KTT G20 akhir pekan ini ketika para pemimpin global akan fokus pada ketegangan perdagangan.

Dikutip dari Reuters, Selasa (27/11/20180, harga emas di pasar spot emas sebagian besar tidak berubah pada USD 1.222,7 per ounce. Harga emas berjangka AS stabil di level USD 1.222,2 per ounce.

Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping diharapkan untuk membahas sengketa perdagangan mereka di KTT G20 di Argentina, yang dimulai pada hari Jumat.

"Jika Trump dan Xi tidak bisa mencapai kesepakatan pada pertemuan G20, saya pikir Anda akan melihat jeda dalam kenaikan suku bunga Federal Reserve AS tahun depan, yang pada gilirannya akan membantu harga emas menjadi lebih tinggi," kata Walter Pehowich, Wakil Presiden Eksekutif Dillon Gage Metals.

Ketidakpastian terkait Brexit dan Italia juga membantu membangun basis untuk emas, yang dibantu oleh sedikit penurunan dalam dolar AS pada awal sesi, tambahnya.

Euro menguat terhadap dolar AS dipicu tanda-tanda Italia akan memangkas target defisit anggaran untuk memenuhi permintaan Uni Eropa, sementara pound sterling naik setelah Uni Eropa dan Inggris menyegel kesepakatan Brexit.

Namun, para analis tetap berhati-hati, karena kesepakatan Brexit menghadapi oposisi keras di parlemen Inggris.

Arah emas dalam waktu dekat akan ditentukan pergerakan dolar AS, yang dapat ditekan jika The Fed mengambil pendekatan yang lebih hati-hati untuk pengetatan kebijakan di masa depan di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi tahun depan, kata analis.

Harga emas telah kehilangan sekitar 10 persen dari titik tertinggi di April dan turun 6 persen sepanjang tahun ini.

"Mengingat bahwa posisi (spekulatif) berada pada level terendah sejak 2002, kami merasa sulit untuk melihat emas bergerak lebih rendah dan mengharapkannya untuk rebound segera setelah tren dolar yang kuat mulai memudar," kata analis Goldman Sachs dalam sebuah catatan.

Di antara logam mulia lainnya, perak stabil USD 14,23 per ounce dan platinum naik 0,3 persen menjadi USD 840,99. Paladium naik 2,1 persen menjadi USD 1.142,80 per ounce.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya