Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) telah persiapan dalam menghadapi libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Natal dan Tahun Baru. Satgas ini bertugas mengawal ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji ke seluruh Indonesia.
Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan, Satgas melayani kebutuhan BBM dan elpiji bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang akan merayakan hari natal serta mengisi libur akhir tahun.
Baca Juga
Advertisement
"Satgas BBM akan mulai aktif bekerja pada 18 Desember 2018 hingga 7 Januari 2019," kata Adiatma, di Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Menurut Adiatma, Pertamina sudah melakukan evaluasi adanya peningkatan konsumsi BBM dan elpiji, serta memastikan ketersediaan BBM dan elpiji bagi masyarakat selama Natal dan Tahun Baru.
Sementara nanti pada saat jelang natal dan libur tahun baru, Pertamina akan menyiagakan berbagai infrastruktur pendukung seperti menyiagakan mobil tangki dispenser, penyediaan KiosK Pertamax, BBM Kemasan, Motorist BBM Kemasan, SPBU Kantong dan lain-lain.
"Menghadapi perayaan Natal dan libur akhir tahun serta tahun baru, kami melakukan langkah persiapan penyediaan stok BBM dan Elpiji berdasarkan proyeksi kebutuhan masyarakat,” tutur Adiatma.
Menurut Adiatma, selama natal dan libur tahun baru, konsumsi BBM harian secara nasional diperkirakan naik rata-rata 4 persen. Mengantisipasi hal tersebut, Pertamina akan meningkatkan stok dan penyaluran BBM Natal dan Tahun Baru dari rata-rata harian normal.
Pertamina memperkirakan konsumsi BBM jenis gasoline yaitu, Premium dan Pertamax Series akan meningkat sekitar 5 persen, dibandingkan kondisi normal yakni dari sekitar 94 ribu kiloliter (KL) menjadi sekitar 99 ribu KL.
Sementara, konsumsi BBM jenis gasoil yaitu Solar dan Dex series meningkat sekitar 2 persen dibandingkan masa normal dari 40 ribu KL menjadi sekitar 41 ribu KL. Adapun puncak konsumsi diperkirakan akan terjadi pada 21 Desember 2018.
Stok Elpiji
Untuk stok elpiji, Pertamina akan menyiapkan tambahan alokasi Elpiji bersubsidi (Public Service Obligation/ PSO) dan non-subsidi mencapai sekitar 3 persen dari normal. Untuk memudahkan masyarakat mendapat Elpiji, Pertamina menyiagakan seluruh Region pemasaran meningkat stok di agen dan pangkalan dengan memaksimalkan SPBU dan modern outlet sebagai etalase dan penjualan Elpiji 3 kg dan 12 kg.
Pertamina juga menyediakan Bright Gas 5,5 kg sebagai tambahan suplai LPG rumah tangga. Pasokan ditingkatkan melalui stock build up di SPPBE, penyiagaan SPPBE di Jalur Wisata dan daerah rawan kemacetan.
Adapun titik konsentrasi Natal di wilayah Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. Sedangkan titik jalur wisata meliput Kota Bukittinggi, Pangkal Pinang, Anyer, Puncak – Bogor, Lembang-Bandung, Jogjakarta, Malang, Bali dan Bunaken – Manado.
Dan jalur lintas mudik meliputi lintas Timur Sumatera, Lintas Barat Sumatera, Bakauheni – Lampung, Tol Jakarta – Brebes, jalur Utara Jawa dari Jakarta s.d Surabaya, Jalur Selatan dari Cikampek – Bandung – Tasikmalaya – Jogjakarta serta Gilimanuk.
"Untuk kelancaran, Pertamina akan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan dukungan seperti dari Kepolisian terkait langkah pengamanan terhadap pelaksanaan pendistribusian BBM dan elpiji," tandasnya.
Advertisement