Liputan6.com, Washington DC - Hanya 40 persen misi yang pernah dikirim ke Planet Mars oleh lembaga antariksa manapun, berhasil mendarat dengan mulus. Hal ini dikarenakan atmosfer Planet Merah yang tipis, di mana hanya 1 persen dari yang dimiliki Bumi, sehingga tidak ada hambatan yang memperlambat sesuatu untuk mendarat di sana.
Seperti pesawat ruang angkasa Phoenix yang dikirim ke Mars pada 2008 silam, InSight memiliki parasut dan roket retro untuk memperlambat penurunannya melalui atmosfer, dan tiga kaki yang digantung dari pendarat menyerap kejutan saat menyentuh permukaan.
Tetapi para insinyur menyiapkan InSight selangkah lebih maju, di mana memiliki kemungkinan mendarat selama badai debu jika perlu, demikian sebagaimana dikutip dari CNN pada Selasa (27/11/2018).
Sekitar 20 menit sebelum mendarat, InSight dipisahkan dari panggung pelayaran yang membantu membawanya ke Mars, dan beralih ke posisinya sendiri untuk memasuki atmosfer Mars.
Baca Juga
Advertisement
Hari Senin, pukul 14.47 siang waktu AS bagian timur (Selasa, pukul 02.47 dini hari WIB), persiapan fase pendaratan dimulai, dan InSight datang menyala-nyala ke atmosfer Mars dengan kecepatan 12.300 mil per jam, atau setara 19.974 kilometer per jam.
Suhu yang direkam oleh pelindung panas di bagian puncak wahana tercatat 2.700 derajat Fahrenheit (setara 1.482 derajat Celsius) selama sekitar dua menit. Di momen, sinyal radio sempat terputus dengan Stasiun Ruang Angkasa Internasional.
Setelahnya, parasut dikerahkan untuk memperlambat laju pesawat yang dipisahkan dari perisai pelindung panas, dan kemudian mengerahkan tiga kakinya seraya mengaktifkan radar untuk merasakan seberapa jauh dari tanah.
Setelah mendapatkan sinyal radar itu, InSight dipisahkan dari cangkang yang tersisa dan parasut, lalu menembakkan mesin turunannya yang dikenal sebagai retrorockets untuk membantu memperlambatnya lebih jauh lagi.
Dalam mode seperti itu, InSight melakukan putaran gravitasi untuk memastikan kaki pendarat berada di posisi yang tepat sebelum mendarat. Wahana ini melambat hingga 5 mil per jam (setara 8.04 kilometer per jam) dengan konsisten.
InSight dilaporkan resmi menyentuh permukaan Mars pada pukul 14.54 sore waktu AS bagian timur, atau pukul 02.54 WIB pada hari Selasa.
"Kami menyentuh atmosfer Mars pada kecepatan 12.300 mil per jam, dan seluruh urutan menyentuh permukaan hanya membutuhkan waktu kurang dari 7 menit," kata Tom Hoffman, manajer proyek InSight.
"Selama rentang waktu yang singkat itu, InSight harus secara otonom melakukan puluhan operasi dan berhasil dengan sempurna," lanjutnya senang.
Simak video pilihan berikut;
Apa yang Selanjutnya Akan Terjadi?
Misi sains selama dua tahun oleh InSight akan segera dimulai. Dibutuhkan dua hingga tiga bulan untuk lengan robot tersebut menempatkan instrumen misi di permukaan.
Sementara itu, para ilmuwan NASA akan memotret apa yang bisa dilihat dari perspektif wahana terkait dan memantau lingkungan di Mars. Data sains pertama diperkirakan diterima pada Maret mendatang.
InSight mendarat di Elysium Planitia, yang disebut "tempat parkir terbesar di Mars" oleh para astronom. Karena tidak akan menjelajahi permukaan, lokasi pendaratan merupakan titik yang penting untuk memulai upaya penggalian lapisan Planet Merah.
Menurut astronom, tempat ini berbentuk terbuka, datar, aman dan terlihat kosong, yang sengaja dipilih untuk misi dua tahun stasioner, atau menetap.
Insight akan membentangkan panel surya dan lengan robot, untuk mempelajari seluruh planet dari tempat parkirnya.
Target penelitiannya berada di sepanjang khatulistiwa Mars, cukup terang dan hangat untuk menggerakkan rangkaian surya pendarat sepanjang tahun.
Hoffman mengibaratkan paket instrumen geofisika di InSight seperti tas dokter, memberi Mars "pemeriksaan" pertama sejak terbentuk.
Bersama-sama, instrumen-instrumen itu akan mengukur tanda-tanda vital Mars, seperti detak lapisan dalam, suhu dan tingkat tanggapannya, yang diterjemahkan ke aktivitas internal seperti seismologi dan goyangan planet, ketika Matahari dan bulan-bulannya menarik Mars.
Instrumen ini termasuk Eksperimen Seismik Struktur Interior untuk menyelidiki apa yang menyebabkan gelombang seismik di Mars, Aliran Panas dan Paket Properti Fisik untuk menggali di bawah permukaan dan menentukan panas yang mengalir keluar dari planet, serta Rotasi dan Percobaan Struktur Interior guna menguatkan sinyal radio yang menjadi medium pengiriman materi ke Bumi.
Ditambahkan oleh Bruce Banerdt dari Laboratorium Pengembangan Jet (JPL) NASA: "Butuh waktu lebih dari satu dekade untuk membawa InSight dari konsep ke pesawat ruang angkasa mendekati Mars, dan bahkan lebih lama sejak saya pertama kali terinspirasi untuk mencoba melakukan misi semacam ini. Tetapi bahkan setelah mendarat, kita harus bersabar untuk memulai sains."
Advertisement