Tak Semua Perempuan Korea Selatan Suka Operasi Plastik

Beberapa perempuan mencoba untuk mengkampanyekan agar wanita di Korea Selatan melepaskan diri dari standar kecantikan seperti operasi plastik

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 27 Nov 2018, 12:00 WIB
Girlband Korea Selatan (Korsel), Six Bomb (YELIM LEE/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Operasi plastik adalah hal yang lazim dilakukan di Korea Selatan. Bahkan rasa-rasanya sudah seperti budaya di sana. Namun tidak semua perempuan di Korea Selatan menganggap operasi plastik itu harus dilakukan untuk mendapatkan penampilan yang menarik. 

Salah satu perempuan Korea Selatan memilih tidak operasi plastik adalah Kim Ji-yeon. Wanita 22 tahun sempat menyesali keinginannya untuk operasi plastik. Di usia 13 tahun, dia sempat menginginkan prosedur meluruskan rahang. Namun, dia mulai bertanya-tanya. Untuk apa menghabiskan begitu banyak uang hanya untuk penampilan.

Melansir New York Times pada Selasa (27/11/2018), Kim saat ini menjadi kelompok wanita di Korea Selatan yang menentang standar kecantikan di masyarakat mereka. Sebuah gerakan yang disebut dengan Escape the Corset.

Kampanye ini terinspirasi dari #MeToo yang sudah mendunia, termasuk di negeri ginseng tersebut. Dengan gerakan tersebut, mereka menantang sikap yang telah lama diterima tentang operasi plastik dan kosmetik di negara itu.

"Misoginis (orang yang membenci wanita) lebih ekstrem di Korea Selatan dan industri kecantikan membuat lebih buruk," ujar Kim.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:


Mengambil jalur yang berbeda

Youtuber Korea Selatan yang mencoba di jalur berbeda dengan yang lainnya Lina Bae (Youtube: 배리나Lina bae)

Bagi industri, bintang K-Pop yang sering melakukan bedah plastik dianggap sebagai standar selebritas Youtube dengan jutaan pengikut. Mereka menawarkan tutorial rumit tentang merias wajah. Bahkan, wanita disuguhi iklan di transportasi umum dan media.

Selain Kim, pembuat konten kecantikan Bae Eun-jeong atau Lina Bae, merasakan bahwa kolom komentarnya dipenuhi gadis-gadis muda yang mengatakan bahwa riasan memberi mereka keberanian untuk pergi ke sekolah.

"Saya menyadari ada sesuatu yang sangat salah. Saya ingin membuat jenis video baru untuk memberitahu mereka bahwa tidak masalah untuk tidak merias diri sendiri," ujar Bae.

Di Juni lalu, Bae mengunggah video ketika dirinya melepaskan diri dari berbagai riasan yang sebelumnya ia gunakan.

"Jangan terlalu peduli dengan cara orang lain melihat Anda. Anda istimewa dan cantik dengan cara Anda," katanya pada penonton.

 


Tak selalu mendapat dukungan

Simak lima negara yang paling populer dan terbaik dalam operasi plastik. (Foto: iStockphoto)

Gerakan yang mereka gaungkan tidak selalu mendapat dukungan. Keduanya bahkan mendapatkan pelecehan verbal hingga ancaman pembunuhan.

Kim diberitahu oleh dua calon pimpinannya bahwa dia tidak terlihat feminim, setelah dia memutuskan memotong rambutnya berbentuk mangkuk. Seperti apa yang menjadi ciri dari kampanye itu.

Sementara, kaum feminis berbicara bahwa mereka terlalu terang-terangan. Sementara banyak yang memilih untuk tetap anonim.

"Kekerasan pada mereka yang meninggalkan jalur mainstream sangat kuat di Korea Selatan dibandingkan dengan negara lain," kata pemilik talk show Youtube tentang feminisme Seo Sol.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya