Pensiun dari Alibaba, Jack Ma Terjun ke Dunia Politik

Jack Ma sebenarnya pernah diperkenalkan sebagai anggota partai politik itu di sejumlah acara pemerintah.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 27 Nov 2018, 12:11 WIB
Jack Ma dalam pertemuan tahunan World Economic Forum yang digelar di Davos, Swiss (18/1/2017) (AP)

Liputan6.com, Beijing - Jack Ma, pendiri dan bos Alibaba, resmi menjadi anggota partai politik. Kabar itu diungkapkan oleh media pemerintah Tiongkok People's Daily pada Senin kemarin. 

Dilaporkan Nikkei Asian Review, koran tersebut memuat nama-nama pengusaha yang diberi penghormatan oleh pemerintahan karena melakukan reformasi dan membuka ekonomi Tiongkok.

Dari situlah nama Jack Ma eksplisit disebut sebagai anggota Partai Komunis Tiongkok. Untuk diketahui, partai politik itu adalah satu-satunya partai politik di Tiongkok. 

"Ma, 54, seorang anggota CPC (Communist Party of China), telah menjadi seorang tenaga pendorong terhadap permintaan domestik," ujar tulisan di bawah namanya.

Sebelumnya, Jack Ma pernah diperkenalkan sebagai anggota partai politik itu di sejumlah acara pemerintah, tetapi dia tidak pernah mempertegas hal tersebut di ruang publik.

People's Daily Online juga mengutip prestasi-prestasi bos Alibaba, mulai dari sistem pembayaran dan logistik digital, Alibaba Cloud dan Electronic World Trade Platform (eWTP).

"Di bawah kepemimpinannya, Alibaba berada di atara 10 perusahaan global dalam hal nilai pasara, membuat Tiongkok menjadi pemain terdepan di industri e-commerce dunia, internet finance, dan cloud computing, menghasilkan jumlah besar pengusaha dan startup," tulis People's Daily.

Tak hanya Alibaba, pemimpin raksasa internet seperti Robin Li (Baidu) dan Pony Ma (Tencent) juga turut diberikan penghargaan.

Total ada 100 orang yang akan diberi penghargaan, termasuk juga pemain basket Yao Ming, serta tokoh dari bidang ekonomi, sains, dan seniman.

Jack Ma bukanlah sosok asing di Indonesia, ia dipercaya pemerintah Indonesia untuk mengembangkan e-commerce nasional.

Mantan guru Bahasa Inggris itu juga hadir pada pertemuan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali untuk berbincang dengan Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim.


Jelang Pensiun, Jack Ma Kembali Jadi Orang Terkaya di Tiongkok

Pendiri Alibaba Group Jack Ma dalam diskusi panel “Disrupting Development” Pertemuan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali pada Jumat (12/10). Jack Ma mengatakan “pebisnis tak punya rasa takut, kompetitor yang seharusnya takut”.Liputan6.com/Angga Yuniar

Menjelang pensiun dari Alibaba, sang pendiri Jack Ma malah mendapat predikat orang terkaya di Tiongkok. Ia menjuarai China Rich List versi Forbes setelah terakhir mendapat nomor 1 pada tahun 2015.

Berdasarkan data Forbes, kekayaan Jack Ma berjumlah USD 34,6 miliar. Berikutnya, ada nama CEO Tencent Ma Huateng dengan harta USD 32,8 miliar. Hui Ka Yan, orang terkaya di Tiongkok pada 2017, berada di posisi 3 dengan harta sejumlah USD 30,8 miliar.

Predikat ini seakan menjadi kado sebelum Jack Ma turun jabatan sebagai CEO Alibaba Jack Ma telah menegaskan akan turun dari jabatannya pada tahun depan. Ia bertekad ingin kembali ke dunia pendidikan.

Jack Ma adalah seorang guru Bahasa Inggris sebelum mendirikan Alibaba dengan koleganya. Saat itu, dia mengaku tidak punya bekal mumpuni untuk membangun bisnis.

"Hari saat saya memulai bisnis kami, 18 pendiri berkumpul. Saya bilang ke 17 kolega di apartemen saya: 'kawan-kawan, kita tidak punya uang, tak punya pengetahuan teknologi, kita tak punya sumber daya, atau relasi,'" kenang Jack Ma di depan hadapan Presiden Bank Dunia , Jim Yong Kim, pada diskusi di Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali.

Jack Ma menegaskan, bila dirinya bisa sukses, pastinya 70 persen orang di dunia juga bisa. Dalam meraih kesuksesan, ia menekankan pentingnya meningkatkan kualitas diri serta percaya pada proses dan visi yang dimiliki.

"Alibaba bisa mencapai ukuran perusahaan seperti hari ini tidak karena kami membangun tahun lalu. Melainkan 19 tahun," tegas Jack Ma.

(Tom/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya