Garudafood dan Barry Callebaut Sepakati Tambahan Pasokan Coklat

Konsep ‘Pabrik di dalam Pabrik,’ akan diimplementasikan di pabrik biskuit Garudafood Rancaekek dengan nilai investasi Rp 40 miliar.

oleh Nurmayanti diperbarui 27 Nov 2018, 13:45 WIB
Tampak mesin produksi Barry Callebaut di Pabrik Garudafood, Gresik, Jawa Timur. Dok Garuda Food.

Liputan6.com, Jakarta Produsen makanan dan minuman Garudafood dan Barry Callebaut Group, produsen cokelat dan produk cokelat menandatangani perjanjian untuk tambahan pasokan jangka panjang sebesar 7.000 ton cokelat per tahun  pabrik biskuit Garudafood di Rancaekek, Jawa Barat. Pengiriman volume tambahan bahan baku ini dimulai pada pertengahan 2019.

Konsep ‘Pabrik di dalam Pabrik,’ akan diimplementasikan di pabrik biskuit Garudafood Rancaekek dengan nilai investasi Rp 40 miliar. Kolaborasi kedua perusahaan ini juga meliputi inovasi dan pengembangan produk baru serta peningkatan kualitas produk. Hal ini akan semakin memperkuat posisi Garudafood sebagai market leader di Indonesia.

Perjanjian jangka panjang kedua ini merupakan komitmen dari kesuksesan kerjasama kemitraan antara Barry Callebaut dan Garudafood, yang telah dimulai sejak Juni 2015.

Hingga saat ini realisasi dari perjanjian tersebut adalah membangun pabrik coklat pertama Barry Callebaut di area pabrik Garudafood Gresik dan telah memasok lebih dari 10.000 metrik ton coklat ke Garudafood.

“Kolaborasi ini juga merupakan bagian dari strategi open innovation kami dan mendukung Industri 4.0, sehingga produk kami memiliki kualitas yang setara dengan kelas dunia. Kami juga semakin mengintensifkan kolaborasi dengan Barry Callebaut yang akan mendukung kinerja Garudafood dalam menghasilkan produk-produk inovatif untuk memberikan nilai tambah bagi konsumen Indonesia dan mancanegara," jelas CEO Garudafood Hardianto Atmadja dalam  keterangannya, Selasa (27/12/2018) 

Ben De Schryver, Presiden Barry Callebaut Asia Pacific mengatakan perluasan bisnis ini juga akan memperkuat keberadaan perusahaan di Indonesia. Ini mengigat Indonesia menjadi negara terpadat keempat di dunia dengan lebih dari 260 juta orang dan salah satu ekonomi paling hidup di Asia Pasifik.

Kehadiran Barry Callebaut di Asia dimulai pada Juli 1997 ketika perusahaan membuka pabrik cokelat pertamanya di Singapura. Di Asia dan saat ini telah mengoperasikan lima pabrik cokelat (China, India, Indonesia, Jepang, dan Singapura), tiga pabrik cokelat (dua di Indonesia dan satu di Malaysia) dan satu pabrik cokelat dan kakao gabungan (di Malaysia).

Saat ini Barry Callebaut memiliki lebih dari 550 karyawan di seluruh Indonesia yaitu di Gresik, Bandung, Makassar dan Lampung.

 


Garudafood dan Duck King Catatkan Saham Perdana di BEI

Pencatatan saham PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk dan PT Jaya Bersama Indo Tbk (Foto: Istimewa)

Dua perusahaan akan menjadi pendatang baru di pasar saham Indonesia pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (10/10/2018).

Mengutip keterbukaan informasi BEI, dua perusahaan yang akan catatkan saham yaitu PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk dan PT Jaya Bersama Indonesia Tbk. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk akan catatkan saham dengan kode GOOD di papan utama BEI.

Jumlah saham yang dicatatkan mencapai 7,37 miliar saham yang terdiri dari saham pendiri sebesar 6,61 miliar saham, pelaksanaan obligasi konversi sebesar 727,84 juta saham, penawaran umum kepada masyarakat sebesar 32,20 juta saham dan program employee stock allocation (ESA) sebesar 2,8 juta saham dengan nilai nominal Rp 100. Harga penawaran saham perdana Rp 1.284 per saham.

Bersamaan dengan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO), perseroan akan menerbitkan saham baru kepada Pelican Company Ltd (Pelican) dalam rangka pelaksanaan konversi mandatory convertible bond yang diterbitkan berdasarkan perjanjian investasi pada 29 Maret 2018 sebesar 727,84 juta saham biasa.

Dengan ada konversi MCB Pelican bersamaan dengan terjualnya seluruh saham dalam IPO, persentase kepemilikan masyarakat dan Pelican akan menjadi sebesar 10,34 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan usai IPO dan pelaksanaan konversi MCB Pelican.

Dana hasil IPO antara lain digunakan untuk pengembangan usaha. Sebelumnya penawaran saham perdana perseroan dilakukan pada 2-4 Oktober 2018, penjatahan pada 8 Oktober 2018, dan pencatatkan 10 Oktober 2018. Perseroan telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Mengutip laman Garudafood, perseroan berasal dari PT Tudung Putra Jaya yang didirikan di Pati, Jawa Tengah. Perseroan resmi didirikan pada 31 Agustus 1990. Pada awal 1987, Tudung Putra Jaya memasarkan produk kacang tanah dengan menggunakan merek Kacang Garing Garuda yang dikenal Kacang Garuda.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya