Liputan6.com, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA kembali merilis data survei selama 10-19 November 2018 di 34 provinsi di Indonesia. Dari hasil penelitian tersebut, elektabilitas pasangan Jokowi-Maruf unggul dibandingkan Prabowo-Sandiaga.
Peneliti LSI Denny JA, Adrian Sopa menyatakan selisih dari kedua pasangan tersebut mencapai 20 persen. Dan untuk yang belum menentukan pilihan sebesar 15,6 persen.
Advertisement
"Saat ini dukungan terhadap Jokowi-Maruf sebesar 53,2 persen, sementara dukungan kepada Prabowo-Sandiaga sebesar 31,2 persen," kata Adrian di kantor LSI Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (27/11/2018).
Dia menyebut tim Prabowo-Sandiaga perlu meningkatan beberapa hal agar dapat memangkas jarak 20 persen tersebut. Adrian juga mengatakan pencapaian elektabilitas petahana dipengaruhi pula oleh persepsi pemilih mengenai kondisi ekonomi Indonesia yang dianggap baik.
"Bahwa persen baik buruk ekonomi sangat penting bagi seorang petahana yang akan maju kembali di periode kedua," ucapnya.
Tak hanya itu, dia juga menyatakan Jokowi-Maruf juga diuntungkan beberapa faktor lainnya. Seperti adanya optimisme publik terhadap ekonomi rumah tangga mereka.
Faktor yang Untungkan Jokowi
"Lalu adanya persepsi positif kinerja pemerintah di bidang ekonomi, tingginya optimisme publik bahwa ekonomi akan lebih baik dan kepuasan terhadap kinerja Jokowi yang tinggi," jelas Adrian.
Survei LSI Denny JA melibatkan 1200 responden dengan margin of error sebesar 2,8 persen. Wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan kuesioner terhadap responden yang terpilih melalui metode multistage random sampling.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement