Dubes Sudan Apresiasi Perjalanan Demokrasi Indonesia

Perbincangan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) dan Duta Besar Sudan untuk Indonesia Elsiddieg Abdulaziz Abdalla menginspirasi Sudan untuk belajar terkait demokrasi Indonesia.

oleh Chrisensia Oliver Sitio diperbarui 27 Nov 2018, 16:19 WIB
Perbincangan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) dan Duta Besar Sudan untuk Indonesia Elsiddieg Abdulaziz Abdalla menginspirasi Sudan untuk belajar terkait demokrasi Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Duta Besar Sudan untuk Indonesia Elsiddieg Abdulaziz Abdalla didampingi Wakil Dubes Osama Mohammad Yassen Yagoub mengungkapkan rasa takjub serta apresiasinya dengan berbagai kemajuan yang dialami Indonesia, terutama dunia demokrasi di Indonesia yang luar biasa. Elsiddieg mengatakan bahwa perjalanan demokrasi di Indonesia sangat menginspirasi dan berharap agar pemerintah serta pelaku-pelaku demokrasi di Sudan, termasuk Parlemen Sudan, belajar banyak dari Indonesia.

Menurutnya, di zaman demokrasi seperti ini, menjadi sangat relevan bila hubungan antar negara dijalin, dibina dan dikembangkan, serta dikuatkan.

Elsiddieg menjelaskan, ada banyak hal yang bisa dipelajari di Indonesia terkait pengelolaan proses demokrasi, hubungan antar warga, hubungan antar agama, serta menghadirkan negara yang aman dan damai sehingga bisa menghadirkan kualitas kehidupan yang lebih baik.

Sudan juga diharapkan belajar dari Indonesia dalam bidang perekonomian dan investasi. Intinya, kedua negara bisa saling belajar dan saling mengambil manfaat yang baik untuk masing-masing negara.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW), usai bertemu dan berbincang dengan Dubes Sudan, di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Selasa (27/11/2018).

“Saya sampaikan juga kepada beliau, apresiasi saya jika Sudan menganggap Indonesia baik dalam berdemokrasi dan sangat mendukung hubungan kerjasama antara Indonesia dan Sudan. Kepada beliau saya katakan bahwa Indonesia memang memiliki pengalaman yang bagus dan matang dalam kerjasama antara parlemen-parlemen dunia dengan membahas berbagai agenda dan permasalahan dunia yang sangat penting seperti menghadirkan kepedulian terhadap masalah Palestina, penolakan LGBT dan lainnya,” ujarnya.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya