Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam tidak hanya melakukan amalan wajib saja seperti salat lima waktu. Ada pula amalan-amalan sunah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW sejak zaman dahulu. Salah satu amalan tersebut adalah salat duha.
Salat duha sama seperti salat wajib pada umumnya, yang membedakan hanya waktu, niat, dan bacaan salatnya. Waktu salat duha berlangsung dari munculnya matahari hingga sebelum matahari tepat di tengah.
Advertisement
Dilansir dari berbagai sumber, waktu salat duha terbagi menjadi dua, yaitu awal waktu dan akhir waktu. Pada awal waktu salat duha, dimulai 20 menit setelah matahari terbit.
Dan ini sesuai dengan keterangan hadis yang diriwayatkan oleh 'Amr bin 'Abasah. Nabi Muhammad bersabda:
"Kerjakanlah salat subuh kemudian tinggalkanlah shalat hingga matahari terbit, sampai matahari naik. Ketika matahari terbit, ia terbit di antara dua tanduk setan, saat itu orang-orang kafir sedang bersujud (menyembah Matahari)." (HR. Muslim)
Lalu yang kedua adalah akhir waktu salat duha yang dilakukan 15 menit sebelum masuk waktu salat zuhur. Namun, waktu terbaik atau utama mengerjakan salat duha adalah pada waktu akhir atau seperempat siang, yaitu dalam keadaan yang semakin panas.
Waktu tersebut sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Zaid bin Arqam. Zaid bin Arqam melihat orang-orang mengerjakan salat duha (di awal pagi), dia berkata:
"Tidakkah mereka mengetahui bahwa shalat di selain waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Salat orang-orang awwabin (taat; kembali pada Allah) adalah ketika anak unta mulai kepanasan'." (HR. Muslim)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Cara dan Niat Salat Duha
Salat duha bisa dilakukan secara munfarid atau sendiri dan berjamaah. Jumlah rakaat salat duha, bisa disesuaikan dengan keinginan sendiri karena memang bisa dilakukan sebanyak dua, empat, dan delapan rakaat.
Namun, salat sunnah duha paling sedikit dikerjakan sebanyak dua rakaat. Sebagian ulama juga tidak membatasi. Rasulullah kadang mengerjakan salat duha empat rakaat.
Tetapi Nabu Muhammad pernah melaksanakan salat duha hingga delapan rakaat. Ini sesuai dengan hadis Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
Dari Ummu Hani' binti Abi Thalib, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengerjakan salat duha sebanyak delapan rakaat. Pada setiap dua rakaat, beliau mengucap salam." (HR. Abu Dawud)
Niat salat duha adalah
USHOLLI SUNNATADH DHUHAA ROK’ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA’AN LILLAAHI TA’AALAA.
Artinya: "Aku niat salat sunah duha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala."
Untuk tata cara salat duha dua rakaat:
1. Niat salat duha
2. Takbirotul Ihram
3. Membaca Doa Iftitah (Sunnah)
4. Membaca surat Al-Fatihah
5. Membaca surat Ad-Dhuha
6. Rukuk dengan tuma'ninah
7. I'tidal dengan tuma’ninah
8. Sujud dengan tuma’ninah
9. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
10. Sujud kedua dengan tuma’ninah
11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
12. Membaca surat Al-Fatihah
13. Membaca surat As-Syams
14. Rukuk dengan tuma'ninah
15. I'tidal dengan tuma'ninah
16. Sujud dengan tuma'ninah
17. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah
18. Sujud kedua dengan tuma'ninah
19. Tasyahud Akhir dengan tuma'ninah
20. Salam
21. Membaca doa salat duha
Advertisement
Doa dan Keistimewaan Salat Duha
Ada satu doa salat duha yang populer dipanjatkan oleh kaum Muslim di seluruh dunia, yaitu:
ALLAHUMMA INNADHDHUHA-A DHUHA-UKA, WALBAHAA-ABAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWAATUKA, WAL QUDROTA QUDROTUKA, WAL ‘ISHMATA ISHMATUKA.
ALLAHUMA INKAANA RIZQII FISSAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’SIRON FAYASSIRHU, WAINKAANA HAROOMAN FA THOHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QORIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDROTIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBAADAKASH SHOOLIHIiN.
Artinya:"Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang saleh".
Sementara itu, banyak sekali keistimewaan jika menunaikan salat duha ini. Salah satunya merupakan sarana untuk memohon ampunan dosa.
Hadis riwayat At Tirmidzi dan Ibnu Majah menyebutkan bahwa, "Siapa yang membiasakan (menjaga) salat duha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan."
Keutamaan lain dari salat duha yaitu tidak termasuk ke dalam golongan orang lalai dalam mencari rahmat Allah." Orang yang mengerjakan sholat dhuha tidak termasuk orang lalai," (HR Al Baihaqi dan An Nasai)
Salat duha juga memiliki keutamaan termasuk bagian dari sedekah. Dalam Hadis Riwayat Muslim, Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan salat duha dua rakaat."
Reporter: Nihlah Fauziyatul Wafa