Liputan6.com, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis data survei mengenai persepsi kondisi ekonomi di Indonesia. Hasil survei tersebut menyatakan, terdapat beberapa faktor terkait kondisi ekonomi yang menguntungkan pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Peneliti LSI Denny JA, Adrian Sopa menyatakan, petahana memiliki pemilih loyal di segmen agama minoritas. Adapula sebagian pemilih dari segmen agama minoritas yang menilai ekonomi buruk, sebesar 52,2 persen sementara ke Prabowo-Sandiaga 43,5 persen.
Advertisement
Akan tetapi kata dia, meski menilai ekonomi buruk pilihan capres mereka tetap Jokowi-Ma'ruf.
"Artinya segmen pemilih ini adalah pemilih loyal yang tidak terpengaruh oleh naik turunnya kondisi ekonomi Indonesia," kata Adrian di kantor LSI Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (27/11/2018).
Tak hanya itu, Adrian menyebut Jokowi mempunyai pemilih loyal di beberapa wilayah di Indonesia. Seperti halnya pemilih yang tinggal di Indonesia terutama di Maluku dan Papua.
"Meski menilai ekonomi buruk, namun mereka tetap mendukung Jokowi-Ma'ruf sebagai capresnya. Artinya dukungan terhadap capres tidak bergantung pada naik turunnya kondisi ekonomi," ucap Adrian.
LSI Denny JA melakukan survei nasional di 34 provinsi pada 10-19 November 2018 dengan melibatkan 1.200 responden dengan margin of error plus minus 2,8 persen. Wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan kuesioner terhadap responden yang terpilih melalui metode multistage random sampling.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Elektabilitas
Sementara itu, Peneliti LSI Denny JA, Adrian Sopa juga menyatakan, selisih dari kedua pasangan tersebut mencapai 20 persen. Dan untuk yang belum menentukan pilihan sebesar 15,6 persen.
"Saat ini dukungan terhadap Jokowi-Maruf sebesar 53,2 persen, sementara dukungan kepada Prabowo-Sandiaga sebesar 31,2 persen," kata Adrian di kantor LSI Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (27/11/2018).
Dia menyebut tim Prabowo-Sandiaga perlu meningkatan beberapa hal agar dapat memangkas jarak 20 persen tersebut. Adrian juga mengatakan pencapaian elektabilitas petahana dipengaruhi pula oleh persepsi pemilih mengenai kondisi ekonomi Indonesia yang dianggap baik.
"Bahwa persen baik buruk ekonomi sangat penting bagi seorang petahana yang akan maju kembali di periode kedua," ucapnya.
Tak hanya itu, dia juga menyatakan Jokowi-Maruf juga diuntungkan beberapa faktor lainnya. Seperti adanya optimisme publik terhadap ekonomi rumah tangga mereka.
Advertisement