Cek Kondisi Tubuh Lewat Aplikasi Gelang Kesehatan Karya Mahasiswa UGM

Kemajuan teknologi mempermudah orang mengecek kondisi kesehatannya sendiri, salah satunya aplikasi kesehatan yang dikembangkan mahasiswa UGM ini.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 28 Nov 2018, 11:03 WIB
Mahasiswa UGM mengembangkan aplikasi kesehatan bernama Kanafit (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Sekelompok mahasiswa UGM melalui startup Majatech mengembangkan sebuah aplikasi mobile untuk kesehatan dalam bentuk gelang. Mereka menamakannya Kanafit.

Kanafit bermakna gelang, diambil dari bahasa Sansekerta, yang merepresentasikan wujud penemuan mereka. Aplikasi ini bisa mengukur sejumlah indikator penting kesehatan, seperti denyut nadi, tekanan darah, jumlah langkah, serta kalori yang terbakar hanya dengan smartband dan satu sentuhan dalam smartphone.

"Kami memerlukan waktu kurang lebih empat bulan, sejak Maret lalu, untuk melakukan eksplorasi dan pembuatan aplikasi, sedangkan untuk perangkatnya masih menggunakan pasokan dari pihak ketiga," ujar Tri Yunianta, mahasiswa prodi Elektronika dan Instrumentasi UGM, yang juga pengembang Kanafit, beberapa waktu lalu.

Sekalipun baru tahap awal, aplikasi ini membantu banyak orang untuk memantau kesehatan diri sendiri, sahabat, maupun kerabat dari jarak jauh. Bahkan, orangtua yang sudah lanjut usia dan kebetulan tidak bersama anaknya, bisa dipasangi gelang pintar dan dipantau secara real time kondisi kesehatannya lewat aplikasi ini.

Ia menyebutkan, aplikasi ini juga bisa diterapkan di dunia medis. Gelang ini bisa dipakaikan di tangan pasien yang berada di rumah sakit.

"Data kesehatannya bisa dipantau lewat aplikasi ini," kata mahasiswa UGM ini.

Aplikasi ini juga menyediakan artikel yang terhubung dengan beberapa situs kesehatan, sehingga pengguna bisa mengetahui rekomendasi untuk meningkatkan kesehatan mereka. Saat ini, aplikasi Kanafit baru bisa diunduh di linkugm.id/Kanafit.


Pengembangan ke Perangkat Lainnya

Mahasiswa UGM mengembangkan aplikasi kesehatan bernama Kanafit (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Chief Operational Officer (COO) Majatech, Alfian Andi Nugroho, mengungkapkan Kanafit adalah produk aplikasi pertama mereka di bidang kesehatan.

Ide untuk mengembangkan aplikasi ini bermula dari diskusi yang berlangsung antara Majatech dengan The eCEOs, sebuah perusahaan teknologi regional yang berpusat di Kuala Lumpur. Dalam perjalanannya, eCEOs memberikan dukungan pendanaan dan sumber daya lainnya untuk mengembangkan produk tersebut.

Aplikasi Kanafit baru tersedia pada platform Android dan bisa mengolah data dari smartband KANABAND dan Xiaomi Miband 2. Pengembangan selanjutnya, aplikasi ini akan masuk ke platform Apple dan dukungan ke berbagai perangkat lainnya.

Selain itu, juga akan dikembangkan produk-produk dan solusi untuk kebutuhan khusus seperti pemantauan kesehatan para lansia (elderly care) serta pemantauan produktivitas pegawai (workers and employee productivity).

Rencananya, eCEOs Venture mulai mengintegrasikan dengan berbagai produk dalam ekosistem teknologi kesehatan mereka.

"Integrasi tersebut akan dilakukan terhadap produk kami yang mengumpulkan data kesehatan melalui teknologi analisis citra dan teks, serta kemampuan analitik melalui platform kecerdasan buatan kami," ujar Haemiwan Fathony, perwakilan eCEOs Venture.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya