Waspada Kekuatan Militer China, Jepang Pesan 100 Unit Jet Tempur dari AS

Jepang memesan 100 unit jet tempur canggih dari AS sebagai tanggapan waspada terhadap peningkatan kekuatan militer China.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 28 Nov 2018, 09:31 WIB
Jet tempur siluman F-35 besutan Amerika Serikat (AP/Lockheed Martin)

Liputan6.com, Tokyo - Menanggapi menguatnya posisi militer China di Asia Pasifik, menjadi salah satu alasan militer Jepang untuk menambah armadanya. Tokyo dikabarkan telah memesan 100 unit jet tempur siluman F-35 buatan AS, yang secara resmi disebut untuk menggantikan beberapa seri F-15 lawas.

Banyak pengamat melihat rencana tersebut sebagai kerja sama baru antara Jepang dan AS dalam menjegal kekuatan militer China yang mengkhawatirkan, terutama di kawasan Laut China Selatan sebagai salah satu jalur pelayaran penting dunia.

Dikutip dari Nikkei Asian Review pada Selasa (27/11/2018), Jepang disebut telah memesan 42 unit F-35, yang akan diterbangkan ke Tokyo dalam waktu dekat.

 

Satu F-35 berharga lebih dari 10 miliar yen (setara Rp 1,2 triliun), yang menurut kalkulasi publik, jumlah pesanannya akan mencapai harga sekitar 1 triliun yen.

Pemerintah Jepang diharapkan menyetujui rencana pembelian ini setelah pertemuan kabinet yang membahasa revisi Pedoman Program Pertahanan Nasional pada pertengan Desember nanti.

Pedoman baru tersebut juga akan memuat pesanan F-35 dalam program pertahanan jangka menengah, yang mencakup tahun fiskal 2019 hingga fiskal 2023.

Saat ini, Jepang menerbangkan sekitar 200 unit jet tempur F-15, di mana kira-kira setengahnya tidak dapat ditingkatkan kemampuannya.

Kementerian Pertahanan Jepang ingin mengganti pesawat yang tidak dapat ditingkatkan itu dengan 100 model F-35, seraya merawat dan mempertahankan F-15 yang tersisa.

Namun, untuk mengakomodasi kedatangan F35, dibutuhkan penyesuaian pada kapal induk JS Helumas milik Pasukan Bela Diri Jepang, sebutan kesatuan serupa militer di Negara Matahari Terbit.

 

Simak video pilihan beirkut: 

 


Persaingan Para Tetangga

PM Jepang Shinzo Abe saat konferensi pers bersama Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih (7/6) (AFP PHOTO)

Sementara itu, China dikabarkan tengah giat memperkenalkan pesawat militer canggih mereka sendiri. Beijing mengerahkan jet siluman J-20 Homegrown, Februari lalu, dan pada 2030 mendatang dapat diteruskan pembangunannya hingga generasi kelima.

Begitu pun Rusia, yang juga diperkirakan akan memperkenalkan generasi terbaru jet tempur Sukhoi Su-57 pada 2019.

Menghadapi persaingan ketat oleh kedua negara tetangganya itu, Jepang percaya bahwa sangat penting untuk meningkatkan secara signifikan pengadaan jet tempur paling canggih.

Pada saat yang sama, Presiden AS Donald Trump berulang kali mendesak Jepang untuk membeli lebih banyak perangkat keras buatan Amerika, dan mengurangi ketidakseimbangan perdagangan antar negara.

Pada bulan September, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan kepada Trump: "Memperkenalkan peralatan berkinerja tinggi, termasuk (materi) Amerika, penting bagi negara kami untuk memperkuat kemampuan pertahanannya. Tetapi, kami punya cara tersendiri dalam mengurus kinerja perdagangan (Jepang)."

Tidak ada tanggapan lagi dari Trump setelah itu, namun banyak yang menduga bahwa Jepang telah membuat tanggapan tegas terhadap desakan Amerika-sentris dari Gedung Putih.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya