Bos KAI Buktikan Kemandirian Industri Kereta Api RI ke Negara Tetangga

Industri perkeretaapian di Indonesia diklaim lebih maju dibandingkan negara-negara di ASEAN.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 27 Nov 2018, 20:00 WIB
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro menjadi pembicara dalam gelaran Emtek Goes to Campus (EGTC) 2018 di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Kamis (18/10). Edi Sukmoro membagikan pengalamannya selama menjadi Dirut PT KAI. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Nay Pyi Taw - Industri perkeretaapian di Indonesia diklaim lebih maju dibandingkan negara-negara di ASEAN. Salah satu indikatornya adalah dalam hal kemandirian.

Hal ini disampaikan Direktur Utama PT KAI (Persero) Edi Sukmoro dalam Asean Railways CEOs' Conference (ARCEOs') di Nay Pyi Taw, Myanmar yang berlangsung 26-29 November 2018. Acara ini dihadiri seluruh CEO operator kereta api di masing-masing negara ASEAN.

Dalam forum ini, Edi memamerkan bagaimana Indonesia membangun layanan transportasi massal berbasis rel ini. Mulai dari produksi gerbong hingga pelayanan terhadap para penumpang.

"Seperti salah satu layanan baru kita, yaitu LRT Palembang. Ini kereta dibuat di Madiun oleh INKA, infrastruktur dibangun BUMN Karya, dan persinyalan dibangun oleh Len Industri," kata Edi di Nay Pyi Taw, Myanmar, Selasa (27/11/2018).

Tak hanya LRT, Edi juga menampilkan bagaimana megahnya kereta kelas eksekutif new image. Dimana dalam kereta terdapat fasilitas mulai dari CCTV, charging, hingga ruang ibadah.

Satu lagi yang dipamerkan adalah kereta sleeper yang saat ini tengah di tes pasar oleh KAI di rangkaian KA Argo Anggrek tujuan Jakarta-Surabaya. Semuanya merupakan murni karya anak bangsa

"Ini seperti kelas bisnis di pesawat, dengan kapasitas 18 penumpang, semua bisa tidur selama perjalanan dengan berbagai fasilitas entertaiment yang kita sediakan," ucapnya.

Terakhir, Edi mengenalkan bagaimana sistem pembelian tiket kereta di Indonesia yang kini serba mandiri. Mulai dari pemesanan tiket hingga check in bisa dilakukan hanya melalui smartphone.

Dijelaskan Edi, sebagai perusahaan yang fokus pada pelayanan, inovasi yang mengutamakan kenyamanan ini menjadi hal yang utama dan terus ditingkatkan. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bangladesh Akui Kualitas Kereta Produksi INKA

Sonar Bangla Express, kereta api super kuat buatan PT Inka yang diekspor ke Bangladesh. (Liputan6.com/Afra Augesti)

Sebelumnya, kualitas kereta api hasil produksi PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero) untuk Bangladesh dinilai baik karena gerbong kereta sangat kuat dan mampu menampung dan menahan penumpang dalam jumlah besar.

"Pengalaman kami pada 2005 kita pernah membuat gerbong yang kuat seperti ini dan diakui oleh pihak Bangladesh kualitasnya bagus sehingga mereka ke depannya memilih kereta dari PT INKA," kata staf tim purna jual (aftersales) PT INKA Triono, seperti dikutip dari Antara, Kamis (22/11/2018). 

Menurut Triono, gerbong kereta api penumpang untuk Bangladesh memang dirancang menjadi gerbong kereta super kuat agar dapat menahan tekanan bila ada penumpang yang naik di atas gerbong.

"Ya benar, gerbongnya memang sangat kuat, di atas rata-rata ukuran Asia. Karena memang di sini aturan untuk naik kereta di atas (gerbong) masih diperbolehkan," ungkapnya.

Dia mengatakan bahwa PT INKA sejak awal berupaya untuk memenuhi kebutuhan kereta yang sesuai dengan karakteristik masyarakat dan keadaan di Bangladesh dengan melakukan studi di lapangan.

"Jadi sebelumnya, beberapa personel PT INKA ke sini untuk melihat karakteristik masyarakat Bangladesh ketika naik kereta seperti apa, sistem operasionalnya seperti apa, perawatannya seperti apa," ujar Triono.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya