Hapus PPnBm Kapal Pesiar, Pemerintah Yakin Penerimaan Negara Tak Turun

Pemerintah memutuskan untuk menghapus Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) Kapal Yacht.

oleh Merdeka.com diperbarui 27 Nov 2018, 19:32 WIB
Yacht atau kapakl layar ringan dipamerkan dalam Sydney International Boat Show di Darling Harbour di Sydney, Australia (3/8). Acara pameran alat transportasi air ini berlangsung dari 3 sampai 7 Agustus. (AFP Photo/Peter Parks)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memutuskan untuk menghapus Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) Kapal Yacht. Dengan demikian, Kapal yacht yang masuk Indonesia tidak akan lagi dikenakan tarif PPnBM.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, penghapusan PPnBM Kapal Yacht merupakan upaya pemerintah untuk menyederhanakan aturan serta meningkatkan pendapatan negara.

"Jadi nanti tidak perlu pungutan-pungutan. Iya (dihapuskan). Pokoknya intinya Presiden mau penyederhanaan aturan. Jadi aturan jangan dibuat supaya mempersulit," kata dia, saat ditemui, di Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa (27/11/2018).

Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini menegaskan bahwa penghapusan PPnBM Kapal Yacht, justru akan memberikan tambahan pemasukan yang lebih besar bagi negara.

Dia menyebut selama ini, penerimaan negara dari PPnBM Kapal Yacht tidak terlalu besar, yakni di bawah Rp 10 miliar. "Kan terimanya cuma berapa miliar itu. Kecil. Di bawah Rp 10 miliar," jelasnya.

"Makanya, padahal kalau kita buka bisa sekian triliun. Potensi pendapatan. Karena lapangan kerja, maintenance, tempat menginap. Segala macam itu," imbuhnya.

Menurut dia, Peraturan Pemerintah (PP) terkait keputusan anyar ini tengah disusun dan ditargetkan sudah dapat berlaku tahun ini.

"Berlakunya segera. Setelah PP selesai, berlaku. Harus tahun ini," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kapal Pesiar Terbesar Hong Kong Buka Rute ke Benoa Bali

Sejumlah turis asal eropa turun dari Kapal Pesiar Volendam yang berbendera Belanda bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jumat (4/3). Turis berwisata di sejumlah tempat di propinsi jawa tengah. (Liputan6.com/Gholib)
Pelindo III mengajak operator kapal pesiar internasional, Genting Hong Kong, untuk mengembangkan rute kunjungannya ke Indonesia.
 
Direktur Utama Pelindo III, Doso Agung, mengatakan, selama ini operator kapal pesiar yang banyak menggarap rute wisata Asia tersebut telah membawa kapal Genting Dream sandar rutin di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Pelabuhan Celukan Bawang Bali. 
 
"Ke depannya, Genting Hong Kong akan melayani rute baru Singapura-Surabaya-Celukan Bawang hingga Benoa di Bali. Saat sandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Genting Dream salah satu kapal pesiar andalan mereka, menjadi cruise terbesar yang pernah sandar di pelabuhan Indonesia," ujar dia di Bali, Jumat (12/10/2018). 
 
Menurut Doso, hal ini menjadi salah satu bentuk komitmen mendukung target pemerintah mencapai 17 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada 2018. 
 
"Salah satunya dengan proaktif berpromosi ke sejumlah operator cruise, agar meningkatkan cruise call (intensitas kunjungan kapal) dan juga membuka rute baru ke pelabuhan-pelabuhan lainnya yang menjadi gerbang laut bagi berbagai destinasi wisata di sekitarnya," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya