Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik 7.000 pendukungnya di Kawasan Pergudangan Olympic Bogorindo Sentul, Bogor, Selasa (27/11/2018). Pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin itu menyebut diri mereka sebagai Relawan 7.000 Jokowi.
Relawan 7.000 Jokowi ini terdiri dari sopir angkot, petani, guru, mahasiswa, buruh pabrik, dan tukang ojek.
Advertisement
Saat pelantikan itu, mereka mengenakan topeng wajah Jokowi.
"Jadi mereka ini pure datang tidak dikasih uang, tahan lapar. Mereka berpikir selangkah lebih maju untuk kebaikan kedepan," kata panitia penyelenggara Jokowi Lantik 7000 Jokowi, Julia Efendi, Selasa.
Menurut dia, para simpatisan ini menilai Jokowi sebagai anak bangsa dari keluarga sederhana. Sama seperti mereka.
"Jokowi sama seperti mereka. Ini yang membuat simpatisan ini mendukung Jokowi," ujar Julia Efendi.
Jokowi sendiri memanfaatkan momen itu untuk menyangkal sejumlah berita miring terhadapnya. Salah satunya, dia membantah telah melakukan kriminalisasi ulama. Justru, dia memilih ulama sebagai pendampingnya di Pilpres 2019.
"Logikanya enggak masuk, wakil kita ini Pak KH Ma'ruf Amin. Dia itu adalah ulama, level tertinggi Ulama Indonesia. Karena," ucap Jokowi saat melantik 7.000 Jokowi di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (27/11/2018).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Fitnah
Dia juga mempertanyakan ulama mana yang telah dikriminalisasi olehnya. Menurut dia, tudingan itu tidak benar dan merupakan fitnah.
"Setiap minggu saya keluar masuk pondok pesantren. Perlu dijelaskan saya muslim, bapak saya muslim, ibu saya muslim, dan kakek nenek saya juga muslim," kata Jokowi.
Karena itu, dia meminta tim kampanyenya membantu menyebarkan informasi yang benar dan informasi disebarkan secara langsung kepada masyarakat agar lebih efektif.
"Mari berpolitik santun dan beretika," ucap Jokowi.
Advertisement