Survei Median: Kubu Prabowo Harus Paparkan Solusi Ekonomi

Prabowo-Sandi masih bisa mengejar elektabilitasnya. Hal yang harus dilakukan ialah mampu membangun persepsi dan kompetensi sebagai figur yang mampu menyelesaikan persoalan ekonomi lebih baik dari Jokowi.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Nov 2018, 07:12 WIB
Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) memberikan pidato usai mengambil nomor urut peserta Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (21/9). Pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan nomor urut 02. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kubu capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi kerap melontarkan kritik atas kondisi perekonomian bangsa yang dinilainya terpuruk dengan salah satu indikator ialah tingginya harga berbagai barang kebutuhan.

Narasi-narasi yang kerap dilontarkan kubu Prabowo-Sandi dinilai berhasil menahan elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf tetap pada angka di bawah 50 persen.

Berdasarkan survei Median, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf (47,7 persen) memang melampaui Prabowo-Sandi (35,5 persen). Namun demikian, sebanyak 58,5 persen menilai kekurangan Jokowi adalah belum mampu mengatasi kondisi perekonomian yang memburuk.

Untuk meningkatkan elektabilitas, kubu Prabowo-Sandi disarankan jangan hanya melontarkan kritik tapi juga memberikan solusi terkait berbagai persoalan yang dikritisinya.

"Kegelisahan publik terhadap beratnya harga kebutuhan pokok, listrik dan seterusnya sudah dirasakan oleh publik. Menurut saya yang harus dilakukan Prabowo jangan hanya mengamplifikasi, artinya tim Prabowo membuka kenyataan itu jadi isu dan ekonomi, tapi itu tidak cukup," kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, Selasa 27 November 2018.

"Dengan bilang harga tempe mahal, harga telor mahal, harga beras naik, tapi dia harus bilang, kalau Anda pilih saya ini yang akan saya lakukan supaya harga-harga ini bisa turun. Ini yang belum dilakukan oleh Prabowo-Sandi," lanjutnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Peringatan Kedua Kubu

Rico mengatakan, hasil survei ini bisa menjadi peringatan bagi kedua kubu. Jika Jokowi tak ingin elektabilitasnya stagnan di bawah 50 persen, maka dia harus menjawab kegelisahan masyarakat terkait kondisi perekonomian saat ini.

"Kekhawatiran nilai tukar rupiah terhadap dolar sama sekali belum pulih seperti saat Jokowi mulai menjabat. Bila Jokowi ingin suaranya naik di atas 50 persen, maka kegelisahan ekonomi itu harus diselesaikan oleh beliau," jelas dia.

Menurut Rico, Prabowo-Sandi masih bisa mengejar elektabilitasnya. Hal yang harus dilakukan ialah mampu membangun persepsi dan kompetensi sebagai figur yang mampu menyelesaikan persoalan-persoalan ekonomi lebih baik dari Jokowi.

"Persepsi atas kompetensi itu yang sampai sekarang belum mampu dikomunikasikan dengan baik oleh Prabowo terhadap publik. Publik merasa situasi ekonomi kurang begitu baik, kurang puas terhadap petahana. Sebagai challenger, Prabowo-Sandi ternyata juga belum menawarkan sesuatu yang lebih baik dari petahana," pungkas Rico.

 

 Reporter: Hari Ariyanti

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya