4 Kontroversi Kartun SpongeBob Squarepants Ciptaan Stephen Hillenburg

Meski dikenal lucu dan menarik, namun sepak terjang SpongeBob Squarepants di dunia pertelevisian Indonesia tak sepenuhnya mulus

oleh Rizky Aditya Saputra diperbarui 28 Nov 2018, 10:03 WIB
SpongeBob Squarepants

Liputan6.com, Jakarta - Kreator kartun SpongeBob Squarepants, Stephen Hillenburg, meninggal dunia pada di rumahnya di kawasan Southern California, Senin (26/11/2018). Ia mengembuskan napas terakhir di usia 57 tahun.

Stephen Hillenburg diduga meninggal akibat penyakit langka amyotrophic lateral sclerosis (ALS). Pencipta konten SpongeBob Squarepants ini sempat mengumumkan mengenai riwayat penyakitnya tersebut tahun lalu.

Selama menjadi kreator kartun SpongeBob Squarepants, ia berhasil membuat tayangan kartunnya sebanyak 250 episode. Indonesia pun menjadi salah satu dari 60 negara yang sudah mengisi suara SpongeBob Squarepants ke dalam bahasa negaranya.

Meski dikenal lucu dan menarik, namun sepak terjang SpongeBob Squarepants di dunia pertelevisian Indonesia tak sepenuhnya mulus. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sempat mempersoalkan acara televisi SpongeBob Squarepants karena dianggap tidak mendidik.

Liputan6.com telah menghimpun empat kontroversi yang pernah terjadi dengan tayangan SpongeBob Squarepants.

 


Mempromosikan Homoseksual

Spongebob Squarepants. Foto: Wikipedia

Tayangan kartun SpongeBob Squarepants pernah ramai dibicarakan sejumlah media di Amerika Serikat. Mereka menuding kartun buatan Stephen Hillenburg itu mendukung homoseksual.

Alasannya karena karakter dalam SpongeBob Squarepants memiliki ciri flamboyan. Ditambah lagi, setiap karakter sering terlihat bergandengan mesra satu sama lainnya.

Namun hal itu dibantah oleh Stephen Hillenburg. Ia menjelaskan bahwa karakter yang diciptakannya justru tak berkelamin (aseksual) karena ia ingin bisa mewakili setiap orang.


Simbol Illuminati

SpongeBob Squarepants

Simbol illuminati sempat menjadi kontroversi dalam episode Hocus Pocus. Ketika itu SpongeBob dan Patrick terlihat melalui karpet berpola catur. Karpet tersebut menuju satu pintu yang mempertemukan Mata Satu.

Hal senada juga terlihat pada episode Cephelapod Lodge. Saat itu Squidward masuk Freemason sambil mengenakan topi dengan satu bola mata di atasnya lengkap dengan lambang illuminati.

Selain itu, pada episode Good Neigbours, SpongeBob terlihat mengacungkan jari telunjuk, kelingking dan jempol, sebagai unsur illuminati.


Ajarkan Kekerasan dan Bullying

SpongeBob SquarePants

Kontroversi yang tak kalah hebat dari tayangan SpongeBob adalah gaya komedi yang terkesan kasar dan tidak sesuai norma di Indonesia. Salah satunya ketika SpongeBob berseteru dengan Patrick hingga berujung pada perkelahian di atas ring tinju.

Ada juga ulah SpongeBob yang memeloroti celananya dan meledek teman-temannya. Hal ini yang kemudian diprotes oleh banyak orangtua karena khawatir anak-anak mereka terpengaruh dengan hal tersebut.


Mengajarkan Prilaku Negatif

Selain memiliki episode-episode yang lucu, SpongeBob Squarepants juga punya banyak kekonyolan yang menarik.

Keunikan karakter menjadi salah satu kekuatan kartun SpongeBob Squarepant. Meski begitu, bukan berarti setiap karakternya selalu memberi nilai edukasi kepada penontonnya.

Seperti beberapa karakter SpongeBob yang dianggap mengajarkan penontonnya untuk malas, emosional dan serakah. Seperti yang tergambar dalam karakter Patrick, Squidward dan Mr. Krabs

Dalam episode big Pink Loser, patrick pernah mendapat penghargaan untuk prestasi karena tidak melakukan apa-apa paling lama. Di sisi lain, Squidward sering digambarkan membenci hidupnya dan kerap menghabiskan waktu untuk marah-marah.

Sedangkan Mr. Krabs dianggap menggambarkan tokoh yang sangat serakah. Ia memiliki prinsip bahwa uang adalah segalanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya