Menhub Belum Putuskan Sanksi untuk Lion Air dan Boeing

Kementerian Perhubungan masih akan menunggu hasil pertemuan langsung antara KNKT dengan pihak Boeing.

oleh Septian Deny diperbarui 28 Nov 2018, 11:45 WIB
Boeing 737 MAX-8 pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Lion Air.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi masih akan menunggu laporan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait tindakan atau rekomendasi yang akan diberikan kepada Lion Air dan Boeing. Hal terkait dengan jatuhnya pesawat milik maskapai tersebut di perairan Karawang beberapa waktu lalu.

Budi mengungkapkan, hari ini KNKT memberikan pengumuman hasil temuannya atas investigasi jatuhnya pesawat tersebut. Namun menurut dia, pengumuman yang diberikan KNKT baru sebatas informasi, belum merujuk pada rekomendasi tertentu.

"Saya hari ini baru akan mendapat suatu pengumuman dari KNKT yang informasinya adalah fakta-fakta yang KNKT lihat dalam kejadian ini. Fakta-fakta itu menurut informasi tidak merekomendasikan sesuatu. KNKT hanya memotret apa yang ada di FDR dan itu di-share," ujar dia dalam acara Simposium Internasional Lingkungan Kelautan di Jakarta, Rabu (28/11/2018).

Budi menyatakan, pengumuman yang disampaikan KNKT hari ini merupakan bentuk kewajiban dan tanggung jawab lembaga tersebut kepada masyarakat, khususnya keluarga korban Lion Air. Hal ini agar masyarakat memahami bagaimana fakta yang sebenarnya terkait kecelakaan tersebut.

"Satu bulan setelah kejadian wajib bagi KNKT menyampaikan primerly communication kepada masyarakat.‎ Menurut laporan, kemarin KNKT menemui keluarga korban untuk menjelaskan apa yang terjadi sebelum dan saat terjadinya kecelakaan secara transparan. Karena itu semacam menyatakan apa yang dilihat dalam FDR dan juga menurut laporan ada suatu kondisi yang kondusif di keluarga korban dalam memahami fakta-fakta itu," jelas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bertemu Boeing

Pada April 2018, pesawat Lion Air Boeing 737-800 sempat tergelincir. Kini pesawat itu kembali dioperasikan. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)

Namun demikian, lanjut Budi, saat ini pimpinan dan sejumlah pihak terkait masih melakukan diskusi dengan pihak Boeing untuk investigasi lebih lanjut.

"Saat ini ketua KNKT dan beberapa pihak-pihak yang terkait hari ini terbang menuju Seattle, dimana para investigator baik dari KNKT maupun dari Kementerian Perhubungan dan pemerintah Indonesia, akan memperagakan fakta-fakta yang terjadi dalam temuan FDR pada kegiatan di Seattle tersebut yang akan dilangsungkan beberapa hari diikuti diskusi dengan pihak Boeing, NTSP dan lain sebagainya," ungkap dia.

Oleh sebab itu, kata Budi, pihaknya masih akan menunggu hasil pertemuan langsung antara KNKT dengan pihak Boeing. Oleh sebab itu, dia mengaku belum akan memutuskan sesuatu terkait rekomendasi atau tindakan yang diberikan kepada Lion Air dan Boeing.

"Harapannya diskusi-diskusi dan fakta-fakta ini bisa kita analisa dan bisa kita buat sebagai dasar melakukan rekomendasi tertentu. Waktu yang dibutuhkan KNKT memang sampai enam bulan, oleh karenanya kami saat ini memang belum merekomendasikan sesuatu bagi Lion Air, Boeing dan semua stakeholder. Namun demikian kami juga melakukan spesial audit terhadap 10 dan 11 pesawat 7-Max dan audit terhadap SOP Lion dan awak-awaknya di sana," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya