Liputan6.com, Manila Seni budaya Indonesia kembali menggetarkan dunia perfilman Asia. Kali ini lewat film Bali: Beats of Paradise yang mendapatkan sambutan luar biasa di program film Pride of Southeast Asia di Manila, Filipina, Sabtu (24/11/2018).
Saking banyaknya penonton yang ingin menyaksikan tersebut, beberapa orang sampai tidak mendapatkan tempat duduk. Banyak di antara mereka merupakan orang-orang terkemuka perfilman Asia, mulai dari sineas sampai perwakilan stasiun-stasiun TV dari 10 negara. Selain itu, ada pula diplomat, pelajar, mahasiswa, pencipta lagu, dan pemuka agama--suster dan pastur.
Advertisement
"Ini luar biasa. Film ini makin mengangkat kekayaan seni dan budaya Indonesia. Terlebih lagi latar dari film tersebut adalah Bali yang merupakan pintu gerbang pariwisata Indonesia. Wonderful Indonesia kembali terangkat disini," ujar Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Senin (26/11/2018).
Film yang diangkat dari kisah nyata tersebut menceritakan tentang sebuah kisah sepasang suami istri asal Indonesia yang memiliki mimpi dan berusaha memperkenalkan budaya gamelan Bali di dunia internasional. Selain itu, film ini melibatkan beberapa musisi terkenal. Ada Judith Hill, seorang penyanyi sekaligus pencipta lagu asal California dan I Wayan Balawan, gitaris jazz Indonesia asal Bali yang terkenal dengan Touch Tapping Style.
"Apalagi film tersebut disutradarai langsung oleh Livi Zheng seorang sutradara, penulis dan aktris asal Indonesia. Kiprahnya di dunia film sudah tidak diragukan. Saya harap film dokumenter tersebut dapat menginspirasi para generasi muda untuk juga mengangkat seni budaya Indonesia," ucap Arief.
Berbagai dukungan dan komentar positif pun berdatangan dari para penonton yang hadir. Salah satunya dari Elvira Yap Go, Festival Director of Southeast Asia Video Festival for Children dan juga Presiden Anak TV.
Ia mengatakan, film karya Livi Zheng tersebut adalah sebuah film dokumenter yang penuh dengan harapan dan kecintaan akan budaya musik gamelan. Ini patut diperkenalkan di dunia internasional. Film ini layak dijadikan contoh karena film dokumenter tidak selalu harus mengangkat isu sosial yang negatif.
"Film dokumenter bisa menjadi wujud kebanggaan akan kekayaan dan keindahan negara sendiri. Film ini diwarnai dengan ritme cerita yang berirama dan merupakan salah satu film dokumenter terbaik yang pernah saya saksikan. Indonesia kaya akan beraneka ragam warisan budaya yang harus dijaga, dibanggakan dan dikembangkan oleh generasi muda. Selamat atas hasil karya yang inspiratif," kata Elvira.
Aktris senior Indonesia, Niniek L. Karim, yang juga salah satu anggota juri dalam perhelatan tersebut mengatakan bahwa ada spirit yang sangat menyala dari diri Livi yang tidak bisa menghambat dirinya untuk membuat Bali: Beats of Paradise. Menurutnya, yang menarik dari film dokumenter ini adalah bagaimana Livi mencoba untuk menyatukan kecintaan dan kekagumannya akan gamelan dengan musik rap karya Judith Hill.
"Itu oke banget. Dengan kekiniannya, Livi membuat film ini menjadi sesuatu yang menggebrak. Saya sangat bangga, kagum, dan berdoa supaya Livi lebih maju ke depannya," ujar Niniek.
Hal yang sama juga diungkapkan Ernie Magtuto, musisi dan pencipta lagu asal Filipina. Menurutnya, film Bali: Beats of Paradise merupakan sesuatu yang sangat menarik dan inspiratif tentang budaya musik gamelan Indonesia.
"Selamat atas karyanya. Saya berharap ke depannya Livi dapat menciptakan lebih banyak lagi film-film dokumenter lainnya yang memperkenalkan beraneka ragam warisan Indonesia di Asia Tenggara," ucapnya.
Wajah Wonderful Indonesia dipastikan makin terangkat lagi. Pasalnya seusai acara di Filipina, Livi langsung menuju ke Beijing, Tiongkok. Ia diundang menjadi dosen tamu di Communication University of China. Dalam acara tersebut, Livi juga akan menayangkan film Bali: Beats of Paradise.
Belum berhenti di situ, pada 8 Desember 2018, Livi Zheng juga akan menerima penghargaan sebagai Duta Budaya atas karyanya di film tersebut. Lebih keren lagi, penghargaan tersebut diserahkan di Los Angeles dalam acara Unforgettable Gala. Sebuah acara peghargaan tertua di Amerika yang diberikan untuk tokoh-tokoh Asia. Di acara tersebut Livi akan bersanding dengan sutradara Crazy Rich Asian, Jon M. Chu.
(*)