Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno antusias menyambut wacana pemerintah mengembalikan mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Sandiaga berpandangan, PMP memiliki semangat dan nilai luhur Pancasila bila kembali menjadi kurikilum pembelajaran di sekolah.
"Sangat setuju banget," seru Sandiaga di Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (28/11/2018).
Advertisement
Ia pun mengenang masanya bersekolah dulu, saat mendapat pelajaran PMP. Menurut dia, PMP memberi banyak nilai luhur kebangsaan.
"Saya dulu ikut PMP malah dulu ada P4, di zaman saya begitu, kita pendalaman Pancasila karena nilai-nilai luhur bangsa," jelas dia.
Sandiaga berharap, bila PMP jadi kembali dihadirkan di kurikulum pembelajaran sekolah, generasi kekinian dapat mendalami dengan seksama. Jangan sampai era globalisasi membuat nilai Pancasila tergerus di benak penerus bangsa luntur.
"Jadi, jangan sampai anak-anak generasi zaman now ini luput dari nilai-nilai luhur mereka," Sandi menyudahi.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Dievaluasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana akan menghidupkan kembali mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai, rencana tersebut harus dievalusi secara matang.
"Harus dievaluasi. Caranya bagaimana boleh tentu dia diberikan pelajaran langsung orang semua," kata JK di kantornya, Jalan Merdeka Utara, Selasa (27/11/2018).
JK mengatakan di sekolah tidak perlu ditambah mata pelajaran PMP. Sebab, menurut dia jika ditambah, masyarakat akan bingung.
Dia pun mengatakan, seharusnya bukan hanya PMP tidak hanya dimasukkan ke dalam kurikulum, tetapi guru dan orangtua perlu memberikan contoh untuk melaksanakan Pancasila. Sebab, tidak hanya memberikan pelajaran di sekolah, tetapi seluruh pihak juga harus memberikan sikap pelaksanaan Pancasila.
"Keadilan itu begini, Ketuhanan yang Maha Esa itu begini, tidak hanya dengan memasukkan kurikulum seakan akan semua beres," papar JK.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana menghidupkan kembali mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Rencana itu muncul setelah maraknya isu Partai Komunis Indonesia (PKI) yang belakangan mencuat.
Advertisement