Ini Jawaban Ma'ruf Amin atas Tantangan Industri 4.0

Menurut Ma'ruf Amin, untuk menjawab tantangan Industri 4.0, tradisi lama harus tetap dijaga. Pandangan itu berdasarkan paradigma yang sudah ada di NU.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Nov 2018, 15:50 WIB
Bakal calon presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) dan KH Ma'ruf Amin (tengah) saat tiba di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (12/8). Jokowi mengenakan kemeja unik bertuliskan 'Bersih, Merakyat, Kerja Nyata'. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 1, Ma'ruf Amin berbicara pemikiran ekonominya dalam menjawab tantangan Industri 4.0.

Ma'ruf menilai era ini berciri mengubah dan mendistruptif yang lama. Namun, dalam pandangan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, tradisi lama harus tetap dijaga.

"Oleh karena itu bagaimana memanfaatkan teknologi yang maju, dan bagaimana menjaga yang lama yang baik, ini yang harus kita siapkan," kata Ma'ruf Amin melalui rekaman suara dalam diskusi di Megawati Institute, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2018).

Ma'ruf menerapkan pandangan itu berdasarkan paradigma yang sudah ada di Nahdlatul Ulama(NU).

"Menjaga lama yang baik, tradisi dan juga paradigma dan mengambil yang baru yang lebih baik, itu melakukan transformasi," kata Ma'ruf.

"Dua hal inilah yang selama dipegang di kalangan NU tradisi yang baik, memberi landasan pada yang kita jaga, tetapi kita juga melakukan transformasi terhadap hal yang lebih baik," jelasnya.


Ma'ruf: Perlu Ditambahkan Paradigma

Calon Wakil Presiden dari nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin memberikan keterangan kepada awak media saat tiba untuk memimpin rapat rutin bersama petinggi dan anggota MUI di Jakarta, Selasa (13/11).(Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Namun, menurut Ma'ruf hal itu masih dirasa belum cukup. Perlu ditambahkan paradigma untuk melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik. 

"Tapi karena yang lebih baik tidak permanen, tidak statis, hari ini terbaik besok tidak, lusa terbaik berikutnya tidak, karena itu perubahan perbaikan itu atau melakukan perubahan yang lebih baik itu harus dilakukan secara berkelanjutan, secara sustainable, melakukan continuous improvement, yaitu perbaikan yang terus-menerus, sehingga kita melakukan upaya perbaikan tiada hentinya," jelasnya.

Menurutnya, paradigma ini bakal melengkapi Indonesia agar menjadi bangsa yang maju. Hal yang ditekankan adalah melakukan inovasi.

"Yakni melakukan transformasi dan melakukan perbaikan-perbaikan yang kita olah sendiri menuju yang lebih baik yaitu melakukan inovasi-inovasi," pungkasnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya