Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu, menjebol iPhone merupakan hal yang mustahil dilakukan.
Namun setelah kasus penembakan San Bernardino beberapa waktu lalu, penegak hukum mencoba untuk mengetahui tersangka dengan menjebol iPhone 5c-nya.
Pemerintah pun menggunakan software milik GrayKey yang dibayar mahal senilai US$ 30.000.
Namun demikian, kini sebuah perusahaan menawarkan software untuk meretas iPhone kepada konsumen. Biaya yang dibutuhkan untuk membeli software inipun disebut-sebut cukup terjangkau.
Baca Juga
Advertisement
Mengutip laman Softpedia, Kamis (29/11/2018), perusahaan menawarkan software untuk meretas iPhone dengan nama DriveSavers. Perusahaan ini sebenarnya bergerak di bidang layanan rekoveri data.
Namun demikian, DriveSavers menjanjikan konsumen bisa meretas iPhone meski perangkat yang akan dibuka dilindungi dengan sandi keamanan yang sangat kuat. Layanannya juga diklaim bisa berhasil 100 persen.
"Dengan teknologi terbaru, kami memiliki tingkat kesuksesan 100 persen untuk membuka dan memulihkan data dari smartphone yang dilindungi kode sandi. Setiap iPhone, model, dan OS yang dilengkapi sandi panjang, termasuk smartphone dan tablet dengan kode akses yang memiliki lebih dari enam digit password pun bisa dibuka," kata perusahaan.
Tak cuma iPhone, DriveSavers menyebut, software miliknya bisa dipakai juga untuk menjebol kunci Android atau perangkat lainnya.
Tak Boleh Retas iPhone Orang Lain
Sejauh ini, tidak diketahui persis cara kerja solusi yang dimaksud. Namun, DriveSavers menjelaskan, konsumen perlu menghubungi perusahaan untuk mendapatkan rincian lebih lanjut, termasuk harga layanan.
Meskipun metode ini cukup nyaman, perusahaan mengatakan, pihaknya tidak akan meretas perangkat iPhone milik orang lain.
Bahkan, DriveSaver mengharuskan adanya pemeriksaan terperinci untuk memastikan bahwa konsumen mereka memang memiliki hak untuk mengakses data yang tersimpan di iPhone yang hendak dibuka.
"Kami berusaha memvalidasi hak ilegal untuk mengakses data selama fase proses rekoveri. Ini dimulai dari pengumpulan informasi. Kami juga memiliki formulir otorisasi hukum yang memerlukan informasi khusus atas hak data," kata DriveSavers.
Advertisement
Apple Belum Beri Pernyataan
Pihak Apple sendiri belum mengeluarkan pernyataan apapun terkait software yang mampu meretas iPhone ini.
Apalagi, sejauh ini tak ada yang bisa menjamin layanannya bisa berhasil 100 persen diterapkan untuk menjebol keamanan iPhone.
Di sisi lain, ada kemungkinan bahwa Apple telah mencari laporan dan potensi eksploit dalam kode, jadi mungkin saja Apple akan menerbitkan pembaruan patch di iOS mendatang.
(Tin/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: