Terapkan Ganjil Genap di Tambun, Menhub Minta Maaf ke Warga

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana memperluas kebijakan penanganan kemacetan di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek.

oleh Septian Deny diperbarui 28 Nov 2018, 18:31 WIB
Kendaraan melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (14/10). Kendati diperpanjang hingga Desember, sistem ganjil genap hanya berlaku pada hari kerja. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta maaf kepada warga Tambun, Bekasi, atas pemberlakuan ganjil-genap di gerbang tol Tambun. Namun menurut dia, penerapan kebijakan ini semata untuk membantu menurunkan kemacetan di tol Jakarta-Cikampek.

"Terkait dengan larangan-larangan kami minta maaf kepada warga Tambun dan juga pemilik truk ODOL (over dimension dan over load)," ujar dia dalam acara Simposium Internasional Lingkungan Kelautan di Jakarta, Rabu (28/11/2018).

Dia menjelaskan, penerapan kebijakan ganjil-genap ini bukan bermaksud untuk mengurangi kenyamanan warga Tambun yang biasa menggunakan mobil pribadi melalui jalan tol.

"Kami tidak ada suatu keinginan untuk mengurangi kelancaran atau menimbulkan biaya tinggi. Tetapi ini demi kelancaran lalu lintas. Karena selama ini Jakarta-Bandung itu 10 jam, kita inginkan bisa 3-4 jam seperti sedia kala," kata dia.

Untuk penerapan ganjil-genap sendiri, akan berlangsung pada Desember mendatang. Untuk mengantisipasi kebutuhan kendaraan warga Tambun dan sekitarnya menuju Jakarta, Kemenhub melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyiapkan bus dengan fasilitas yang baik.

"Oleh sebab itu Tambun akan diberlakukan ganjil-genap dan itu dari jam 5-10. Oleh karenanya, kita menyiapkan banyak bus yang bagus-bagus. Tujuan dari ganjil-genap ini adalah mengedukasi masyarakat agar mereka mulai memikirkan menggunakan angkutan massal," ungkap dia.

Namun, dibalik penerapan kebi‎jakan ini, Budi berharap masyarakat akan memiliki kesadaran untuk menggunakan kendaraan umum agar tingkat kemacetan ‎bisa ditekan.

"Justru dengan adanya kejadian ini blessing. Dalam keadaan kita macet, justru kita sediakan bus. Bayangkan 1 bus itu 50 orang. Dia mensubstitusi 50 kendaraan yang mengantre. Sehingga ruang-ruang itu menjadi ada," tandas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ganjil-Genap Berlaku di Pintu Tol Tambun pada Awal Desember

Sejumlah kendaraan melaju di antara tiang beton proyek monorel di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (4/9). Pada tahap pertama, ERP atau jalan berbayar akan berlaku di Sudirman dan Jalan HR. Rasuna Said pada Maret 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana memperluas kebijakan penanganan kemacetan di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek. Salah satunya dengan memberlakukan kebijakan ganjil-genap yang kini akan diterapkan di gerbang tol Tambun.

Sekretaris Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub, Hindro Surahmat mengatakan, perluasan ganjil genap ini dilakukan sebagai pertimbangan masih adanya kemacetan di ruas jalan tol tersebut. 

Ini karena proyek pengerjaan seperti pembangunan tol layang (elevated), Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, dan LRT Jabodebek, berdampak pada peningkatan volume kendaraan.

"Kebijakan akan dilakukan ganjil-genap. (Kemarin) sudah di Bekasi Timur dan Bekasi Barat sekarang akan ditambah di Tambun," kata Hindro saat diditemui di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (20/11/2018).

Hindro mengatakan, realisasi kebijakan ganjil genap di pintu Tol Tambun akan berlalaku efektif mulai awal Desember mendatang. Sejauh ini sudah dalam tahap sosialisasi yang dilakukan BPTJ serta Dinas Perhubungan (Dishub).

"Awal Desember kita lakukan ganjil-genap di Tol Tambun dari jam 06.00 sampai jam 09.00 WIB," imbuh dia.

Dia menambahkan, sebagai bentuk kompensasi pihaknya akan menyiapkan kendaraan bus di beberapa titik-titik sebelum pintu masuk Tol Tambun. Dengan begitu, diharapkan masyarakat akan dapat beralih menggunakan moda trasnportasi umum.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya