Liputan6.com, Jakarta - Samsung akan mengumumkan Galaxy S10 pada awal tahun depan. Bocoran informasi tentang smartphone flaghsip tersebut juga telah banyak beredar di internet.
Dilansir Softpedia, Jumat (30/11/2018), berdasarkan laporan terbaru, Samsung menyiapkan empat model Galaxy S10. Masing-masing memiliki fitur kamera berbeda.
Varian standar yang disebut memiliki nama Galaxy S10 Lite, akan memiliki dua kamera belakang dan satu kamera depan. Kamera kedua di belakang untuk optical zoom dengan kualitas lebih baik daripada Galaxy S9.
Baca Juga
Advertisement
Varian selanjutnya adalah Galaxy S10, yang juga memiliki dua kamera belakang dengan optical zoom. Namun, smartphone ini memiliki dua kamera depan.
Galaxy S10 yang lebih premium akan memiliki tiga kamera belakang dengan kemampuan optical zoom dan sensor wide-angle. Kemudian terdapat dua kamera depan, dengan salah satunya bisa mengambil gambar wide-angle.
Varian ke empat adalah Galaxy S10 paling premium dengan konektivitas 5G. Namun smartphone ini akan dirilis setelah tiga seri lainnya.
Galaxy S10 versi 5G ini disebut akan memiliki empat kamera belakang, serta dilengkapi sensor 3D sensing yang kemungkinan berfungsi untuk Augmented Reality (AR). Kemudian, pada bagian depan terdapat dua kamera.
Samsung Punya Harapan Besar pada Galaxy S10 dan Ponsel Lipat
CEO bisnis smartphone Samsung Electronics, Koh Dong-jin, tengah berupaya keras melakukan terobosan untuk memperkuat bisnisnya. Ia menyoroti dua produk baru yang akan membantu perusahaan mewujudkannya, yakni Galaxy S10 dan ponsel lipat komersial pertama pada tahun depan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Koh dalam sebuah pesan kepada para eksekutif, serta karyawan divisi komunikasi mobile dan teknologi informasi perusahaan.
"Saya minta maaf atas status bisnis smartphone Samsung yang sedang berjuang dan akan melakukan yang terbaik untuk mengatasi krisis dengan Galaxy 10 dan ponsel lipat," ungkap Koh.
Pesan itu disampaikannya di tengah desas-desus tentang posisinya di perusahaan. Seperti diketahui, Samsung dilaporkan akan melakukan perombakan personil pada akhir tahun ini dan merestrukturisasi perusahaan.
Vice Chairman Samsung, Lee Jae-yong, dilaporkan mengkritik Koh karena melemahnya daya saing ponsel Samsung. Lee disebut secara personal meminta teknologi kamera smartphone ditingkatkan setelah mengunjungi sebuah toko di Eropa.
"Pesan Koh muncul untuk memperlihatkan seberapa besar kritisnya posisi bisnis mobile Samsung saat ini. Suasana di dalam perusahaan sedang serius ketika kami mendengar kritik dari luar mengenai produk-produk," kata seorang sumber internal perusahaan.
Salah satu karyawan Samsung mengatakan, pengambilan keputusan yang kaku merupakan masalah paling serius di divisi mobile Samsung. "Hal ini mencegah perusahaan menemukan ide-ide inovasi dan solusi yang akan memuaskan pasar," tuturnya.
(Din/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement