Liputan6.com, Jakarta - 5G akan menjadi topik hangat pada 2019, sehingga para vendor besar seperti Vivo tengah mempersiapkan smartphone dengan teknologi tersebut. Vivo pun telah buka suara terkait rencana peluncuran smartphone 5G pertamanya.
Dikutip dari GSM Arena, Jumat (30/11/2018), pihak Vivo membicarakan smartphone 5G di International Symposium on ICT pada Selasa (27/11/2018). Bahkan, perusahaan disebut juga memperlihatkan beberapa perangkatnya dalam acara itu.
Baca Juga
Advertisement
Vivo selama beberapa tahun terakhir melakukan persiapan agar bisa menghadirkan smartphone 5G. Selama dua tahun terakhir, misalnya, perusahaan telah mengajukan lebih dari 1.500 proposal kepada organisasi standarisasi telekomunikasi, 3GPP.
Perusahaan asal Tiongkok itu pun telah membuat kemajuan besar dengan berencana menghadirkan smartphone non komersial pada 2019. Versi komersial smartphone 5G pertama Vivo akan dirilis pada 2020.
Di sisi lain, waktu peluncuran smartphone 5G komersial Vivo pun diperkirakan tergantung dari rencana Tiongkok merilis teknologi tersebut.
Negeri Tirai Bambu dan sejumlah negara lain termasuk Jepang, Inggris, dan Jerman, dilaporkan merilis 5G secara komersial pada 2020. Korea Selatan dan Amerika Serikat disebut akan lebih dahulu merilisnya secara komersial pada periode 2018-2019.
Ini Rencana Persiapan Implementasi 5G di Indonesia
Indonesia termasuk negara yang juga sedang menyiapkan teknologi 5G. Lelang pita frekuensi 5G dan peluncuran teknologi itu secara komersial di Indonesia baru akan digelar pada 2022.
Sebelum sampai pada 2022, ada sejumlah langkah yang direncanakan oleh pemerintah dan perusahaan telekomunikasi. Diungkapkan Direktur Penataan Sumber Daya, Ditjen SDPPI Kemkominfo, Denny Setiawan, rencana implementasi 5G sudah disiapkan sejak 2017 dengan melakukan pengujian pita frekuensi.
Pada tahun ini kembali digelar uji coba oleh operator seluler yakni Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat Ooredoo. Uji coba indoor dan outdoor pita frekuensi 28GHz digelar oleh Telkomsel saat Asian Games XVII.
Kemudian, XL menggelar uji coba outdoor pada pita frekuensi yang sama. Indosaat Ooredoo melakukan pengujian yang sama pada Kamis (22/11/2018) melalui 3D Augmented Reality (AR).
"Pada tahun depan direncanakan akan dilakukan kembali uji coba pada pita frekuensi 26GHz dan pita lainnya yakni 3,5GHz," kata Denny dalam acara uji coba 5G di kantor Indosat Ooredoo, beberapa waktu lalu.
Pemerintah pada tahun depan juga akan menyusun dan mensosialisasikan draft kebijakan 5G, dengan fokus mendukung revolusi industri 4.0 dan ekonomi digital.
Finalisasi kebijakan dan regulasi untuk 5G, termasuk spektrum, model bisnis, dan Biaya Hak Penggunaan (BHP) diharapkan terjadi pada periode 2020-2021. Kemudian, juga akan dilakukan uji coba 5G menggunakan perangkat komersial dan mencoba use case berkaitan dengan manufaktur terkait revolusi industri 4.0.
Setelah semua proses tersebut berlangsung, baru pemerintah bisa membuka lelang pita frekuensi 5G. Sejauh ini, ada tiga kandidat pita frekuensi yang kerap disebut akan menjadi pilihan Indonesia, yakni 3,5GHz, 26GHZ, dan 28GHz.
Peluncuran layanan broadband berbasis 5G, yakni mobile dan fixed broadband, diprediksi akan dilakukan pada 2022. Namun, Denny tidak menutup kemungkinan waktu peluncuran bisa lebih cepat.
"2022 mungkin baru bisa dirilis, tapi kalau harmonisasi berjalan baik mungkin bisa lebih cepat," tuturnya.
(Din/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement