Cegah Kematian Mendadak, Orang Sakit Jantung Jangan Ikut Lari Maraton

Orang dengan penyakit jantung lebih baik tidak mengikuti olahraga lari maraton. Akibatnya bisa fatal.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 29 Nov 2018, 13:00 WIB
Warga menyaksikan lomba lari maraton putri Asian Games 2018 di kawasan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (26/8). Meski Car Free Day ditiadakan, warga Ibu Kota tetap memadati kawasan MH Thamrin menyaksikan maraton Asian Games 2018. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Walaupun sudah menjadi tren saat ini, tidak semua orang bisa dengan bebas mengikuti ajang lomba lari maraton. Salah satunya adalah untuk mencegah masalah kesehatan hingga kematian mendadak yang bisa timbul karena itu.

"Tentu ada (orang-orang yang disarankan tidak mengikuti lari maraton), misalnya mereka yang pernah didiagnosis dokter punya keluhan sakit jantung," ujar dokter spesialis kedokteran olahraga Andi Kurniawan kepada Health Liputan6.com beberapa waktu lalu di Jakarta. Ditulis Kamis (29/11/2018).

Selain itu, mereka yang juga pernah disarankan oleh dokter untuk tidak mengikuti olahraga yang berat, sebaiknya tidak mengikuti lomba lari maraton.

"Artinya dokter mendiagnosis orang tersebut punya sakit jantung," kata Andi menambahkan. Ini dikarenakan, intensitas olahraga tersebut membutuhkan denyut jantung yang sangat kencang.

"Jadi mereka yang punya penyakit jantung tidak direkomendasikan untuk ikut atau bahkan sampai lari yang full maraton. Tapi masih boleh olahraga lari, dengan batasan tertentu, durasi tertentu, dengan latihan yang tertentu juga."

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:


Penyebab kematian mendadak

Warga menyaksikan lomba lari maraton putri Asian Games 2018 di kawasan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (26/8). Meski Car Free Day ditiadakan, warga Ibu Kota tetap memadati kawasan MH Thamrin menyaksikan maraton Asian Games 2018. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Andi menambahkan, dua penyebab yang banyak menimbulkan kematian mendadak saat lari maraton adalah kondisi jantung berhenti mendadak serta heatstroke atau serangan panas.

"Penyebab kematian mendadak pada maraton paling sering (ada) dua. Kalau tidak karena sakit jantung, pasti karena heatstroke," ujar Andi yang pernah terlibat sebagai dokter di Asian Games 2018 tersebut.

Sehingga, sebelum mengikuti lomba semacam ini, disarankan untuk mengetahui kondisi tubuh serta memeriksakannya ke dokter terlebih dahulu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya