Sempat Berseteru, Qualcomm dan Apple Kembali Mesra?

CEO Qualcomm, Steve Mollenkopf, mengindikasikan akan ada perkembangan baik dalam hubungan perusahaan dengan Apple.

oleh Andina Librianty diperbarui 30 Nov 2018, 13:00 WIB
Ruangan khusus di Qualcomm Snapdragon Tech Summit 2017 di mana perusahaan mendemokan beberapa produk dan teknologi terbaru yang menggunakan Snapdragon 845. (Liputan6.com/Corry Anestia)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Qualcomm, Steve Mollenkopf, mengindikasikan ada perkembangan baik dalam hubungan perusahaan dengan Apple.

Keduanya saat ini terlibat perseteruan di meja hijau terkait kasus properti intelektual dan antitrust di berbagai negara.

Dilansir Phone Arena, Jumat (30/11/2018), Mollenkopf mengatakan kepada CNBC, permasalahan Qualcomm dan Apple akan segera menemukan titik terang. Ia menyebut proses perdamaian keduanya sedang berada di "ambang pintu".

"Kami selalu membicarakan hal tersebut, dan sangat konsisten. Semester kedua tahun ini dan tahun depan, kami benar-benar berada di ambang pintu untuk menemukan resolusi dan kami tidak melihat sesuatu yang berbeda dari hal tersebut," ungkap Mollenkopf.

Jika Qualcomm dan Apple berdamai sebelum akhir tahun ini, mungkin sudah terlambat bagi chip modem Qualcomm untuk digunakan pada iPhone 2019. Namun, produsen chip tersebut masih memiliki kesempatan untuk 2020.

Perseteruan antara Qualcomm dan Apple memutus hubungan kerja sama yang telah berjalan selama bertahun-tahun. Kedua perusahaan diprediksi saat ini terlibat dalam lebih dari 50 kasus properti intelektual dan antitruts terpisah di enam negara.

Qualcomm menuding Apple berhutang miliaran dolar. Sementara Apple, justru mengklaim membayar lebih untuk chip modem Qualcomm. Perselisihan keduanya membuat Apple beralih menggunakan chip modem Intel untuk iPhone 2018.


Rincian Pangsa Pasar Samsung, Huawei, dan Apple di Dunia

CEO Aplle Tim Cook dan Apple chief design officer Jonathan Ive melihat produk baru Apple di Apple Headquarters, Cupertino, California (12/9). Tiga iPhone terbaru Apple tersebut merupakan penerus dari iPhone X. (AP Photo/Marcio Jose Sanchez)

Terlepas dari persoalan yang ada, Apple masih menjadi salah satu vendor smartphone terbesar di dunia.

Berdasarkan data riset Counterpoint Research terkait industri smartphone global periode kuartal III (Q3) 2018, Samsung, Huawei, dan Apple, menguasai posisi tiga besar.

Samsung memimpin pasar smartphone dengan 19 persen pangsa pasar. Sementara Huawei di posisi nomor dua dengan 14 persen pangsa pasar. Untuk Huawei, pangsa pasar ini sekaligus mencakup brand Honor.

Apple yang menempati posisi berikutnya dengan 12 persen pangsa pasar. Kemudian posisi lima besar lain ditempati Xiaomi dan Oppo dengan masing-masing 9 persen pangsa pasar.

Kemudian ada Vivo dengan porsi 8 persen dan Lenovo 3 persen. Pangsa pasar Lenovo sudah mencakup brand Motorola. Sisanya sebesar 26 persen gabungan dari berbagai vendor smartphone.

Secara keseluruhan, pengapalan smartphone pada Q3 2018 mencapai 386,8 juta unit. Jumlahnya turun 3 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya