Liputan6.com, Washington DC - Wahana antariksa NASA, InSight, saat ini sedang berada di Mars. Robot ini mendarat di permukaan Planet Merah pada 26 November 2018.
Tidak seperti misi terakhir yang dilakukan sebelumnya, rover misalnya, InSight akan tetap berada di sana, tempat ia berpijak untuk pertama kalinya.
Lokasi tersebut berada di dataran tinggi dekat ekuator Mars, yang disebut Elysium Planitia. Tempat ini dipilih karena kerataan permukaannya.
Baca Juga
Advertisement
Dalam keterangan resminya, NASA menyebutkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan InSight di bidang sains selama tinggal di Mars.
"Wahana tersebut bakal mendeteksi sinyal geofisika yang berada jauh di bawah permukaan Mars, termasuk marsquake dan tingkat kepanasannya," ujar lembaga angkasa luar kepunyaan pemerintah Amerika Serikat itu.
Dengan demikian, para ilmuwan NASA akan bisa melacak sinyal radio dari pesawat ruang angkasa stasioner, yang bentuknya --disinyalir-- akan bervariasi berdasarkan goyangan dari rotasi Mars.
Dengan mempelajari gerakan itu, nantinya diharapkan bahwa para peneliti mampu memecahkan misteri tentang kekuatan inti planet yang berjarak 54,6 juta kilometer dari Bumi ini.
Sementara itu, banyak publik yang belum mengetahui 'sosok' seperti apa wahana InSight NASA.
Menurut laporan yang dilansir dari Forbes, InSight adalah singkatan dari Interior Exploration using Seismic Investigations, Geodesy and Heat Transport.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, InSight akan menjalankan misi khusus, yakni mempelajari ruang dalam Mars. Itu artinya, ia akan memeriksa kerak, suhu, aliran panas, denyut, refleks, mantel, dan inti Planet Merah tersebut.
Namun, sebelum itu semua dimulai, InSight harus mampu mempertahankan pendaratannya. Ini adalah tugas yang tidak mudah.
Lalu, apa saja yang belum banyak diketahui dunia soal wahana InSight? Berikut 8 di antaranya, seperti dilansir dari situs web Earthsky.org, Kamis (29/11/2018).
Saksikan video pilihan berikut ini:
1. Cara InSight Mengukur Guncangan di Mars
Gempa di Bumi biasanya dideteksi menggunakan jaringan seismometer. InSight hanya memiliki satu seismometer, yang disebut SEIS (Seismic Experiment for Interior Structure).
Tim peneliti dari NASA akan menggunakan beberapa pengukuran kreatif untuk menganalisa gelombang seismik ketika guncangan terjadi di mana saja di Mars.
SEIS akan mengukur gelombang seismik dari hantaman marsquake dan meteorit, saat keduanya bergerak melalui Mars. Kecepatan gelombang tersebut juga akan berubah, tergantung pada materi yang dilaluinya.
Hal ini membantu para ilmuwan untuk menyimpulkan apa isi interior dari Mars.
Sementara itu, gelombang seismik disebut akan datang dalam jumlah variasi yang mengejutkan. Beberapa di antaranya bergetar melintasi permukaan planet, sementara yang lain memantul dari pusat getaran. Mereka juga bergerak dengan kecepatan yang berbeda.
Seismolog dapat meneliti tiap-tiap getaran sebagai alat untuk melakukan triangulasi, di mana dan kapan peristiwa seismik telah terjadi.
Itu artinya, InSight bisa mendarat di mana saja di Mars dan --tanpa harus berpindah tempat-- mengumpulkan informasi serupa.
Advertisement
2. Seismometer InSight Butuh Tempat yang Tenang dan Sunyi
Seismometer sangat sensitif terhadap alam. Mereka perlu diisolasi dari "kebisingan" untuk mengukur gelombang seismik secara akurat.
SEIS cukup sensitif untuk mendeteksi getaran yang lebih kecil dari lebar atom hidrogen. Teknologi ini akan menjadi seismometer pertama yang pernah dipasang di permukaan Mars, di mana akan ribuan kali lebih akurat daripada seismometer yang disisipkan pada wahana NASA sebelumnya, Viking.
Untuk memanfaatkan kepekaan ini, para ilmuwan membekali SEIS dengan 'cangkang', sejenis perisai angin dan termal. Kubah pelindung ini akan menekan ketika angin bertiup di atasnya, sedangkan tirai Mylar-and-chainmail bertugas menahan angin agar tetap berembus.
Kubah tersebut juga memberikan SEIS tempat yang nyaman untuk bersembunyi dari perubahan suhu yang intens di Mars, yang dapat menciptakan perubahan kecil pada instrumen dan peralatan elektronik InSight.
3. InSight Punya Paku yang Bisa Menancap Sendiri Tanpa Harus Dipalu
Pernahkah Anda mencoba memalu sebuah paku? Jika demikian, maka Anda tahu bahwa memegangnya dengan mantap adalah kunci untuk menancapkan paku. Demikian halnya dengan InSight. Wahana ini membawa benda seperti paku yang bisa memalu sendiri dengan stabil.
Alat unik tersebut, yang disebut HP3 (Heat Flow and Physical Properties Package), memegang sebuah benda runcing ditancapkan pada sebuah tambatan.
Sebuah mekanisme yang ditanamkan di dalam benda itu akan menusuk ke dalam permukaan Mars hingga 16 kaki (5 meter) di bawah tanah, menyeret tambatan, yang tertanam bersamaan dengan sensor panas.
Pada kedalaman itu, ia dapat mendeteksi panas yang terperangkap di dalam Mars sejak planet ini terbentuk untuk pertama kali. Panas itulah yang membentuk banyak gunung berapi, dataran tinggi dan lembah di Mars.
Bahkan, mungkin, adalah faktor yang membentuk sungai-sungai di planet tersebut.
Advertisement
4. InSight Bisa Mendarat di Spot yang Aman
Karena InSight membutuhkan keheningan, dan ia dapat mengumpulkan data seismik dan panas planet dari mana saja di Mars, maka pesawat angkasa luar ini bebas untuk mendarat di lokasi teraman yang memungkinkan.
Tim peluncuran InSight memilih lokasi di ekuator Mars yang disebut Elysium Planitia: tempat datar dan rata. Lokasi ini membuat pendaratan InSight menjadi sedikit lebih mudah, karena untuk menghindari gesekan dengan kawah-kawah di sana.
Selain itu, Elysium Planitia hanya ada sedikit bebatuan dan menjadi tempat yang menerima banyak sinar matahari untuk memberi tenaga pada InSight.
Fakta bahwa InSight tidak menggunakan banyak daya dan bisa mendapatkan banyak cahaya mentari di ekuator Mars, berarti ia bisa menyalurkan banyak data bagi para ilmuwan untuk dipelajari.
5. InSight Mampu Mengukur Guncangan Mars
InSight memiliki dua antena X-band di deknya yang membentuk instrumen ketiga, disebut RISE (Rotation and Interior Structure Experiment). Sinyal radio dari RISE akan diukur selama berbulan-bulan, bahkan mungkin bertahun-tahun, untuk mempelajari "guncangan" kecil dari rotasi planet.
Goyangan itu akan memberikan pertanda, apakah inti Mars itu cair atau padat --suatu sifat yang juga bisa menjelaskan medan magnet planet.
Mengumpulkan data mendetail tentang guncangan ini belum pernah dilakukan, sejak wahana Pathfinder mendarat di Mars pada tahun 1997 dan menetap di sana selama tiga bulan (meskipun rover Opportunity membuat beberapa pengukuran pada tahun 2011).
Setiap kali pesawat ruang angkasa stasioner mengirim sinyal radio dari Mars, itu dapat membantu para ilmuwan meningkatkan pengukuran mereka.
Selain itu, InSight juga dibekali dengan Instrument Deployment dan Instrument Context Camera: lensa yang menawarkan pemandangan panorama 360 derajat dari tanah Mars dalam warna-warni. Selain itu, kamera ini juga berfungsi mengambil foto dan video dengan mode 'fisheye' dari ruang kerja InSight.
Advertisement
6. Berbasis pada Teknologi Canggih
InSight Lander meninggalkan Bumi pada 5 Mei 2018 dan menempuh perjalanan selama hampir 7 bulan untuk sampai ke Planet Merah. Wahana ini akhirnya mendarat pada 26 November 2018 jam 11.52 waktu setempat.
InSight membutuhkan waktu sekitar enam setengah menit untuk mendarat dan memasuki atmosfer Mars dengan kecepatan sekitar 12.300 mph.
Tenaga surya yang digunakan InSight Lander, desainnya diambil dari Phoenix Lander. Dengan panel surya yang digunakan, InSight memiliki panjang 6 meter dan memiliki diameter 1,56 meter, dan berat sekitar 360 kilogram.
InSight juga menyertakan sejumlah sensor untuk mengukur variasi cuaca dan medan magnet, serta kamera di lengan panjangnya yang berukuran 1,8 meter.
7. InSight Ditemani oleh MarCO
Anda mungkin tidak tahu bahwa ada misi tambahan yang dilakukan bersamaan dengan InSight. Roket yang mengirim robot ini ke ruang angkasa, juga meluncurkan eksperimen tambahan yang mencakup dua pesawat kecil: Mars Cube One atau MarCO.
Hanya seukuran tas kerja, duo MarCO berada di jalur penerbangan terpisah dari InSight. Keduanya ditujukan untuk menguji peralatan komunikasi angkasa luar terbaru, sehingga potensi untuk berkomunikasi di ruang hampa bisa jauh lebih baik, seperti mengirim data dari Mars atau planet lain.
Advertisement